3. Faktor Lingkungan
Beberapa faktor lingkungan dapat mempengaruhi penyebaran penyakit antraks.
Iklim yang hangat dan kering dapat menyebabkan spora Bacillus anthracis menjadi aktif dan terlempar ke udara, sehingga meningkatkan risiko paparan manusia dan hewan terhadap penyakit ini.
Perubahan lingkungan, seperti banjir atau gempa bumi, juga dapat mengganggu lapisan tanah yang terkontaminasi, membebaskan spora yang telah tertidur dan meningkatkan risiko penularan antraks.
4. Vaksinasi yang Tidak Cukup
Vaksinasi yang tidak memadai pada hewan ternak dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit antraks.
Hewan-hewan yang tidak divaksinasi dengan baik menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan berpotensi menjadi sumber penularan bagi manusia.
Selain itu, populasi manusia yang tidak mendapatkan vaksinasi yang memadai juga berisiko terinfeksi dan menyebarkan penyakit ini kepada orang lain.
5. Kondisi Kesehatan yang Melemahkan
Kondisi kesehatan yang melemahkan, seperti sistem kekebalan tubuh yang lemah, dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap infeksi antraks.
Orang yang memiliki penyakit kronis, menerima pengobatan imunosupresif, atau mengalami kekurangan gizi mungkin lebih rentan terhadap antraks dan mengalami gejala yang lebih parah.
Baca Juga: Antraks di Gunungkidul, Ternyata Ini Penyebab Orang Bisa Tertular