GridHEALTH.id - Stunting membuat pertumbuhan dan perkembangan seorang anak tidak berjalan optimal.
Ini sangat rawan dialami oleh anak di 1.000 hari kehidupan pertama (HPK), yang artinya sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Melansir laman Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes, anak stunting biasanya memiliki kondisi berikut:
1. Pertumbuhan tulang anak tertunda, terlihat dari tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya
2. Berat badan di bawah rata-rata anak seusianya
3. Proporsi tubuh normal, tapi terlihat lebih muda atau kecil untuk seusianya
Langkah Penanganan Stunting
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, kejadian stunting sebagian besar tidak dapat diubah.
Anak dengan kondisi ini lebih sering jatuh sakit, kehilangan kesempatan untuk belajar, berprestasi kurang baik di sekolah, dan lebih mungkin mengidap penyakit kronis.
Meski begitu, tetap ada langkah penanganan stunting yang dapat dilakukan oleh orangtua agar kondisinya tidak semakin parah.
Intervensi yang cepat dan tepat, juga akan membantu anak terhindar dari dampak stunting yang akan membayanginya saat tumbuh dewasa.
Melansir Tribunnews, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bayumas Novita Sabjan mengatakan, penanganan paling efektif dilakukan sebelum anak berusia lima tahun.
Baca Juga: Pentingnya Mengonsumsi Asam Folat untuk Mencegah Stunting Sejak Hamil