Find Us On Social Media :

Cegah Kondisi Anak Stunting Memburuk, Orangtua Bisa Lakukan Ini

Memperbaiki asupan gizi untuk penanganan stunting.

GridHEALTH.id - Stunting membuat pertumbuhan dan perkembangan seorang anak tidak berjalan optimal.

Ini sangat rawan dialami oleh anak di 1.000 hari kehidupan pertama (HPK), yang artinya sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.

Melansir laman Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes, anak stunting biasanya memiliki kondisi berikut:

1. Pertumbuhan tulang anak tertunda, terlihat dari tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya

2. Berat badan di bawah rata-rata anak seusianya

3. Proporsi tubuh normal, tapi terlihat lebih muda atau kecil untuk seusianya

Langkah Penanganan Stunting

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, kejadian stunting sebagian besar tidak dapat diubah.

Anak dengan kondisi ini lebih sering jatuh sakit, kehilangan kesempatan untuk belajar, berprestasi kurang baik di sekolah, dan lebih mungkin mengidap penyakit kronis.

Meski begitu, tetap ada langkah penanganan stunting yang dapat dilakukan oleh orangtua agar kondisinya tidak semakin parah.

Intervensi yang cepat dan tepat, juga akan membantu anak terhindar dari dampak stunting yang akan membayanginya saat tumbuh dewasa.

Melansir Tribunnews, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bayumas Novita Sabjan mengatakan, penanganan paling efektif dilakukan sebelum anak berusia lima tahun.

Baca Juga: Pentingnya Mengonsumsi Asam Folat untuk Mencegah Stunting Sejak Hamil

"Anak yang terindikasi stunting masih bisa ditangani, dengan catatan anak masih berusia di bawah lima tahun, dan lebih efektif jika masih di bawah dua tahun," ujarnya.

Mengejar perbaikan gizi merupakan langkah utama yang perlu dilakukan dalam penanganan stunting.

Salah satu caranya adalah memastikan anak mendapatkan asupan gizi tinggi protein setiap hari.

Contoh sederhananya dengan memberikan anak satu hingga dua butir telur.

Bagi anak yang sudah berusia di atas lima tahun, penanganan utamanya tetap memastikan perbaikan asupan gizi.

Selain itu, bisa ditambahkan pemberian suplemen ataupun vitamin yang dapat merangsang perkembangan otak.

Namun perlu dipahami, usaha untuk memperbaiki kondisi anak berlangsung jangka panjang, tidak bisa instan.

Mengutip Kompas TV, sebuah penelitian menyebutkan dibutuhkan waktu sekitar 15-20 kali percobaan sampai anak bisa menerima perubahan.

Sehingga, orangtua diharapkan terus konsisten dan tidak mudah menyerah dengan beberapa percobaan saja.

Pencegahan sebelum kondisi ini terjadi pada anak merupakan hal yang penting dilakukan.

Ini bisa dilakukan dengan memastikan kesehatan ibu hamil dan memberikan ASI eksklusif untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan anak. (*)

Baca Juga: Manfaat Makan Daging untuk Anak, Efektif Mencegah Risiko Stunting