GridHEALTH.id - Bulan pemberian vitamin A kepada balita yang seharusnya dilakukan pada Agustus ini, harus diundur.
Faktor digesernya bulan Vitamin A adalah dilakukannya Survei Kesehatan Indonesia (SKI) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Dalam Surat Keterangan (SK) Nomor GM.03.03/B/648/2023, dijelaskan bahwa SKI dilakukan sepanjang Agustus hingga September 2023.
Sehingga, diharapkan Dinas Kesehatan yang ada di Provinsi maupuan Kabupaten/Kota serta Puskesmas memundurkan pelaksanaan bulan Vitamin A.
"Kami meminta kepada Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas untuk memundurkan pelaksanaan bulan Vitamin A dari bulan Agustus 2023 menjadi Oktober 2023," bunyi surat keterangan tersebut.
Sebenarnya, apa itu SKI dan mengapa mengakibatkan perubahan jadwal pada pemberian vitamin A untuk balita?
Mengetahui Kondisi Kesehatan Masyarakat
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Survei Kesehatan Indonesia adalah sebuah riset dasar untuk mengukur indikator kesehatan masyarakat.
"SKI ini adalah riset kesehatan dasar yang mengukur indikator-indikator kesehatan seperti prevalensi penyakit, prevalensi anemia, termasuk kadar vitamin A pada anak 6-59 bulan," katanya kepada GridHEALTH, Rabu (2/8/2023).
Dikutip dari laman Sehat Negeriku, dalam pelaksanaannya SKI juga dipadukan dengan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan satu tahun sekali.
Selain untuk mengetahui dan mengukur indikator-indikator kesehatan pada masyarkat, hasil survei ini nantinya juga akan menjadi bahan evaluasi dan masukkan untuk penyusunan RPJMN 2025-2029.
Dijelaskan, 5 dari 17 indikator RPJMN tersebut meliputi prevalensi balita stunting, prevalensi balita wasting, persentase merokok usia 10-18 tahun, prevalensi obesitas usia di atas 18 tahun, dan presentase imunisasi dasar lengkap usia 12-23 bulan.
Baca Juga: Pemberian Vitamin A untuk Balita di Posyandu Diundur, Ketahui Jadwal Terbarunya
Diketahui, dalam pelaksanaan survei terdapat beberapa metode yang diterapkan untuk mengumpulkan data.
Di antaranya wawancara, pengukuran antropometri, dan pengukuran biomedis yang meliputi pemeriksaan gigi dan mulut.
Lebih lanjut dijelaskan, Survei Kesehatan indonesia dilakukan dengan melibatkan 586 ribu rumah tangga yang berada di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Hubungan dengan Penundaan Bulan Vitamin A
Seperti yang dijelaskan sebelumnya oleh Nadia Tarmizi, pengukuran kadar retinol dalam darah merupakan salah satu indikator dalam SKI.
Ia menjelaskan mengapa dengan dilakukannya survei ini, maka bulan Vitamin A perlu digeser.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan, apakah anak-anak yang menjadi sasaran mempunyai kadar vitamin A yang cukup atau tidak dalam darah.
"Karena yang diukur vitamin A itu retinol, jadi kalau anak-anak baru diberi vitamin A, maka kadar retinolnya itu semua (tinggi) karena baru mendaptkan (vitamin A)," jelasnya.
Nadia Tarmizi menggaris bawahi, nantinya pemberian vitamin A untuk balita akan dilakukan pada bulan Oktober.
"(SKI) sampai September, jadi pemberian vitamin A akan di bulan Oktober," jelasnya.
Diketahui, vitamin A mempunyai peran yang penting dalam pencegahan kematian ibu dan anak.
Kekurangan vitamin A (VAD) merupakan salah satu masalah gizi yang berdampak serius pada kondisi kesehatan. (*)
Baca Juga: Vitamin A Cegah Hamil Anggur, dan Kebutuhan Kalsium juga DHA Bumil