Find Us On Social Media :

Dokter Beberkan Bahaya Polusi Udara, Tak Hanya Bagi Paru Tapi Juga Jantung

Partikel polusi udara bisa masuk ke aliran darah.

Apabila sudah terhirup, partikelnya tidak hanya memengaruhi paru-paru, tapi juga aliran darah.

"Partikel polutan enggak sesederhana cuma paru yang kena, kalau partikel itu sampai masuk ke darah dan dipompa oleh jantung, itu akan terdistribusi ke seluruh tubuh," ujarnya.

"Setiap hari dihirup, makan (jumlahnya) makin banyak dan akan menyebabkan kerusakan jantung," sambungnya.

Peningkatan Risiko Penyakit Jantung

Perlu diketahui, kalau partikel polutan yang masuk ke alveoli akan mengalir ke pembuluh darah dan menyebabkan inflamasi sistemik serta sistemik oksidatif stres.

Sehingga, menyebabkan terjadinya gangguan pada veskular dan berhubungan dengan risiko hipertensi hingga penyakit jantung.

Profesor Agus juga menjelaskan, setiap peningkatan partikel 10 mikogram dapat meningkatkan mortalitas jantung 1,4 hingga 1,5 persen dan serangan jantung 4,5 persen.

"Kalau kronik atau jangka panjang, pajanan PM 2,5 dapat meningkatkan mortalitas (sekitar) 8-18%," kata Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Begitu pula dengan stroke, terdapat kurang lebih 23-37 persen kematian dini karena stroke yang berkaitan dengan polusi udara.

"Sebanyak 16,9% dari 15 juta (kasus) stroke berhubungan dengan polusi udara," tuturnya.

Untuk melindungi diri dari paparan polusi udara, disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara tidak sehat.

Disarankan juga untuk menggunakan masker, agar bisa mengurangi masuknya partikel ke dalam saluran napas dan paru, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. (*)

Baca Juga: Indeks Kualitas Udara yang Berbahaya Bagi Kesehatan Seperti Apa?