Find Us On Social Media :

Dokter Beberkan Bahaya Polusi Udara, Tak Hanya Bagi Paru Tapi Juga Jantung

Partikel polusi udara bisa masuk ke aliran darah.

GridHEALTH.id - Kualitas udara buruk terjadi di sejumlah kota-kota besar seperti Jakarta. Ini terlihat dari langit yang nampak mendung.

Hal tersebut disebabkan oleh polusi udara dan akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Bahaya polusi udara yang umumnya diketahui adalah gangguan pada saluran pernapasan.

Ternyata lebih dari itu, bukan hanya paru-paru yang terdampak oleh buruknya kualitas udara, tapi juga organ tubuh lain termasuk jantung.

Apa Itu Polusi Udara?

Ketua Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K), mengatakan polusi udara adalah akumulasi bahan berbahaya di dalam udara yang menimbulkan efek pada manusia hingga hewan.

Terdapat dua komponen polusi udara yakni gas dan polutan atau particulate matter (PM).

Profesor Agus menjelaskan, Organsiasi Kesehatan Dunia (WHO) mempunyai standar kualitas udara PM 2,5. 

Berdasarkan data 2020, diketahui sejumlah kota besar di Indonesia berada di atas standar WHO.

Sebagai informasi, terdapat enam kategori kualitas udara berdasarkan warna, mulai dari hijau yang artinya bagus hingga ungu berbahaya.

"Dari tahun 2020, PM 2,5 di berbagai kota besar di Indonesia tidak ada yang rata-ratanya hijau. Sebagian besar rata-rata dalam satu tahun di atas merah sampai ke ungu," kata profesor Agus dalam virtual media briefing yang diadakan PB IDI, Selasa (8/8/2023).

Lebih lanjut dijabarkan, particulate matter dalam polusi udara merupakan partikel berukuran kecil, yang mudah terhirup dan berbahaya.

Baca Juga: Lindungi Kesehatan Paru-paru dari Polusi Udara dengan Konsumsi Makanan Ini

Apabila sudah terhirup, partikelnya tidak hanya memengaruhi paru-paru, tapi juga aliran darah.

"Partikel polutan enggak sesederhana cuma paru yang kena, kalau partikel itu sampai masuk ke darah dan dipompa oleh jantung, itu akan terdistribusi ke seluruh tubuh," ujarnya.

"Setiap hari dihirup, makan (jumlahnya) makin banyak dan akan menyebabkan kerusakan jantung," sambungnya.

Peningkatan Risiko Penyakit Jantung

Perlu diketahui, kalau partikel polutan yang masuk ke alveoli akan mengalir ke pembuluh darah dan menyebabkan inflamasi sistemik serta sistemik oksidatif stres.

Sehingga, menyebabkan terjadinya gangguan pada veskular dan berhubungan dengan risiko hipertensi hingga penyakit jantung.

Profesor Agus juga menjelaskan, setiap peningkatan partikel 10 mikogram dapat meningkatkan mortalitas jantung 1,4 hingga 1,5 persen dan serangan jantung 4,5 persen.

"Kalau kronik atau jangka panjang, pajanan PM 2,5 dapat meningkatkan mortalitas (sekitar) 8-18%," kata Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Begitu pula dengan stroke, terdapat kurang lebih 23-37 persen kematian dini karena stroke yang berkaitan dengan polusi udara.

"Sebanyak 16,9% dari 15 juta (kasus) stroke berhubungan dengan polusi udara," tuturnya.

Untuk melindungi diri dari paparan polusi udara, disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara tidak sehat.

Disarankan juga untuk menggunakan masker, agar bisa mengurangi masuknya partikel ke dalam saluran napas dan paru, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. (*)

Baca Juga: Indeks Kualitas Udara yang Berbahaya Bagi Kesehatan Seperti Apa?