Find Us On Social Media :

Angka Pernikahan Dini dan Stunting Masih Tinggi, Apa Pengaruhnya?

Alasan pernikahan dini memicu stunting.

Pernikahan Dini Memicu Stunting

Terdapat banyak faktor yang meningkatkan risiko stunting pada anak akibat dilangsungkannya pernikahan dini.

Ketika melangsungkan pernikahan ini, usia perempuan masih dalam kategori remaja. Usia remaja perlu diketahui 10-18 tahun.

Pada usia tersebut, kondisi psikologis perempuan masih belum matang, begitu juga dengan organ reproduksinya.

Dilansir dari Indonesia Baik, beberapa kondisi berikut yang mengakibatkan anak yang dilahirkan dari pernikahan dini berisiko stunting.

1. Perempuan yang usianya masih remaja, belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kehamilan dan pola asuh anak yang baik.

2. Kelompok usia remaja masih membutuhkan asupan gizi yang maksimal.

3. Akibatnya, saat hamil ibu dan janin yang ada di dalam kandungan akan saling berebut gizi.

4. Tidak terpenuhinya nutrisi selama kehamilan, bayi yang dilahirkan oleh ibu berisiko berat badan lahir rendah (BBLR) dan dapat meningkatkan risiko stunting.

Karena faktor-faktor itulah, usia untuk seseorang melangsungkan pernikahan dan melahirkan diatur.

Jika menikah pada usia yang direkomendasikan oleh BKKBN, perempuan mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi dan sel telur yang diproduksi melimpah.

Risiko masalah kehamilannya juga lebih kecil, dibandingkan bila terjadi pada usia yang masih sangat muda. (*)

Baca Juga: Kenali Tanda Penyakit Jantung Bawaan, Berisiko Ganggu Tumbuh Kembang Anak