Find Us On Social Media :

Infeksi Virus Nipah Bisa Terjadi di Indonesia, Bagaimana Mencegahnya?

Kelelawar buah yang membawa virus Nipah.

GridHEALTH.id - Virus Nipah yang merebak di Kerala, India memang bukan yang pertama kali.

Akan tetapi, kemunculan virus ini membuat geger banyak orang bahkan di luar negara tersebut.

Dilansir dari The Guardian, pemerintah India telah melakukan tes massal menyusul laporan dua kematian akibat virus Nipah di negara bagian selatan Kerala.

Pertemuan publik, seperti sekolah dan perkantoran, pun juga diimbau untuk tidak dilakukan selama satu pekan.

Wabah virus Nipah pertama kali terjadi pada 1998 setelah virus tersebut menyebar di antara peternakan babi yang ada di Malaysia dan Singapura.

Manusia dapat tertular melalui kontak langsung yang dilakukan dengan cairan dari hewan pembawa virus seperti babi atau kelelawar.

Gejala virus Nipah yang sering dilaporkan adalah gangguan pernapasan seperti batuk, sakit tenggorokan, dan sulit bernapas.

Keluhan lain yang mungkin dialami meliputi demam, sakit kepala, hingga muntah. Jika kondisinya serius, bisa mengakibatkan kejang, koma, serta pembengkakan otak.

Hewan Pembawa Virus Ada di Indonesia

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, meskipun kemungkinannya saat ini masih kecil, akan tetapi virus ini masuk dalam daftar penyakit yang berpotensi menjadi pandemi menurut WHO.

"Selain ini (virus Nipah), ada juga ebola, ada mabrug. Contoh yang lainnya adalah MERS," kata Dicky saat dihubungi oleh GridHEALTH, Senin (18/9/2023).

Saat ditanya apakah mungkin penyakit ini terjadi di Indonesia, Dicky menjelaskan bahwa kemungkinan tersebut ada karena kelelawar pemakan buah (flying fox) yang membawa virus hidup di sini.

Baca Juga: Wabah Virus Nipah Sebabkan 2 Orang Meninggal di India, Aktivitas Masyarakat Dibatasi