Koneksi ini dapat memberikan fondasi yang kokoh untuk kesehatan mental anak, membantu mereka merasa dicintai dan bernilai.
4. Stabilitas emosi
ASI mengandung berbagai hormon, seperti prolaktin dan endorfin, yang membantu meredakan stres dan meningkatkan perasaan bahagia.
Saat bayi menyusu, ia juga merasa nyaman dan tenang, yang dapat mengurangi ketegangan emosional. Kedamaian ini dapat berkontribusi pada stabilitas emosi anak saat mereka tumbuh.
5. Perlindungan terhadap penyakit mental
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang disusui memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan penyakit mental seperti depresi dan kecemasan di kemudian hari.
Nutrisi dan koneksi emosional yang kuat selama masa menyusui dapat membantu menjaga kesehatan mental anak saat dewasa.
6. Keterampilan sosial yang kuat
Melalui menyusui, anak juga belajar berinteraksi sosial dengan ibu mereka. Mereka memahami bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan suara ibu.
Ini adalah keterampilan sosial awal yang membantu anak dalam interaksi sosial selanjutnya, yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka di masa depan.
Menyusui bukan hanya tentang memberikan nutrisi penting kepada bayi, tetapi juga tentang membentuk dasar kesehatan mental yang kuat bagi mereka.
Melalui proses ini, bayi merasa dicintai, terlindungi, dan dekat dengan ibu mereka. Ini semua berperan dalam membentuk kesehatan mental yang positif di masa depan.
Jadi, selain manfaat gizi, pertimbangkan juga manfaat kesehatan mental saat Anda memutuskan untuk menyusui.
Koneksi yang mendalam antara ibu dan anak melalui menyusui dapat memberikan fondasi yang kokoh untuk perkembangan mental dan emosional yang sehat. (*)
Baca Juga: Jangan Disepelekan! Ketahui Masalah Kesehatan Mental Generasi Sandwich dan Cara Mengatasinya