Find Us On Social Media :

Amankah Melakukan Diet Tanpa Makan Sayur? Begini Kata Tanggapan Pakar

Risiko diet tanpa sayur.

GridHEALTH.id - Jika bicara soal menurunkan berat badan, makanan yang biasa direkomendasikan adalah sayuran.

Tapi pada kenyataannya, tidak semua orang menyukai sayur. Metode diet tanpa sayur, mungkin dapat menjadi pilihan.

Metode diet ini dikenal juga dengan nama diet karnivora dan diklaim cukup efektif menurunkan berat badan.

Bagaimana Melakukan Diet Tanpa Sayur?

Melansir Everyday Health, saat menerapkan cara diet ini, makanan yang mengandung karbohidrat tidak boleh dikonsumsi.

Pola makan ini, biasanya dilakukan setelah seseorang mencoba diet paleo atau diet ketogenik.

Sebagai informasi, diet paleo mengatur seseorang hanya makan buah-buahan, segar, sayuran, dan daging dari hewan yang makan rumput.

Sementara gula tambahan, biji-bijian, produk susu, dan kacang-kacangan dihilangkan dari menu makanan sehari-hari.

Sedangkan diet ketogenik atau disebut juga keto, dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, protein sedang, dan sangat rendah karbohidrat.

Akan tetapi, tidak semua orang suka mengonsumsi lemak dalam jumlah banyak seperti yang dilakukan dalam praktik diet keto, sehingga beralih ke diet tinggi protein seperti diet tanpa sayur ini.

Contoh rancangan menu dari metode diet ini, mulai dari sarapan hingga makan malam, adalah berikut:

Sarapan: Tiga butir telur dimasak dengan mentega, daging, dan keju.

Baca Juga: Tak Perlu Menyiksa Diri, Ini 5 Cara Diet Nyaman Tanpa Merasa Lapar

Makan siang: Steak iga.

Makan malam: Hamburger dan bacon.

Diet tanpa sayur ini seperti yang dilihat tinggi protein. Ini memberikan keuntungan sendiri, karena membuat tidak lapar, terutama saat jam ngemil.

Karena bisa menahan lapar lebih lama, alhasil seseorang tidak makan berlebihan dan berat badan pun juga akan turun.

Amankah Melakukan Diet Tanpa Sayur?

Metode diet ini cukup menuai kontroversi. Liz Weinandy seorang ahli diet dari Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus mengatakan, ada banyak kerugian dari pola makan ini.

Seperti yang diketahui, jenis makanan sangat beragam dan memiliki nutrisi yang berbeda-beda.

Mengonsumsi hanya satu kelompok makanan saja dapat menyebabkan masalah pada kesehatan.

Jika hanya mengonsumsi makanan tinggi protein misalnya tanpa makan sayur, masalah kesehatan seperti sembelit bisa terjadi.

Karena pola makan ini membuat tubuh kehilangan serat, nutrisi yang penting untuk kesehatan usus besar.

Ditambah pola makan tinggi daging merah dan olahan, dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker lambung.

Metabolisme protein dalam jumlah tinggi juga dapat memberi banyak tekanan pada ginjal dan kemungkinan besar kehilangan nutrisi penangkal penyakit, seperti serat, antioksidan, vitamin C, dan vitamin E. (*)

Baca Juga: Mengenal Diet One Meal a Day, Cara Ekstrem Menurunkan Berat Badan