Find Us On Social Media :

Fakta Diet Telur untuk Menurunkan Berat Badan, Ketahui Sebelum Memulainya

Diet telur digabungkan dengan buah rendah gula.

GridHEALTH.id - Diet telur termasuk salah satu metode yang disebut efektif menurunkan berat badan.

Secara sederhana, diet telur adalah pola makan yang mengutamakan asupan telur dalam makanan sehari-hari, setidaknya dalam satu menu makanan.

Melansir Prevention, ada berbagai versi di mana setiap rencana makan berfokus pada makan tiga kali sehari, tidak ada makanan ringan dan tidak ada minuman manis.

Sebagai informasi, tidak ada program diet telur yang resmi, diet telur yang paling umum adalah diet telur 14 hari.

Seperti Apa Penerapan Metode Diet Ini?

Disebutkan sebelumnya, bahwa diet ini mengutamakan konsumsi telur dalam menu harian.

Jenis makanan lain yang menjadi pendamping, tergantung terhadap rencana makan yang dibuat.

Tapi utamanya, konsumsi protein tanpa lemak seperti ayam atau ikan salmon maupun tuna.

Selain itu, bisa juga menambahkan sayuran hijau misalnya kale dan bayam atau sayuran tidak bertepung yakni jamur, brokoli, dan paprika.

Buah-buahan sebaiknya dipilih yang tidak mengandung terlalu banyak gula contohnya jeruk bali, jeruk, dan lemon.

Sedangkan, untuk olahan telur bisa direbus, diacak, dan digoreng lalu makan bersama dengan jenis makanan lain yang sudah disebutkan sebelumnya.

Sama seperti program diet yang lainnya, dalam metode ini juga ada makanan yang harus dihindari atau dibatasi jumlah konsumsinya.

Baca Juga: Kenali 4 Macam Diet Karbo dan Jenis Makanan yang Harus Dibatasi

Produk susu, gandum, makanan dan minuman dengan gula tambahan, dan sayuran bertepung porsinya dibatasi.

Buah dengan kandungan gula alami yang tinggi misalnya mangga, anggur, ceri, dan pisang juga dilarang.

Kelebihan dan Kekurangan Diet Telur

Telur termasuk makanan yang padat akan nutrisi. Jika digabungkan dengan sayuran tidak bertepung dan buah yang rendah indeks glikemik, sangat membantu menurunkan berat badan.

Selain itu, sebuah studi tinjauan yang dipublikasikan pada 2022 di jurnal eLife, menemukan konsumsi telur dalam jumlah sedang dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Hal itu terbukti dari partisipan yang menunjukkan kadar protein lebih tinggi dalam darah mereka yang disebut apolipoprotein A1—bahan penyusun high-density lipoprotein (HDL), alias kolesterol “baik”.

Meski begitu, diet telur tidak cocok untuk semua orang, karena cenderung rendah karbohidrat.

Dalam jurnal Obesity Reviews, ditemukan bahwa membatasi karbohidrat yang berlebihan dapat mengurangi jumlah tiamin, folat, magnesium, kalsium, zat besi dan yodium.

Selain itu, pola makan yang rendah karbohidrat juga akan membuat rasa lapar jauh lebih besar.

Variasi makanan yang terbatas setiap hari, juga rentan membuat tubuh kekurangan vitamin dan mineral.

Karena, pola makan yang sehat adalah yang bervariasi sehingga tubuh mendapatkan zat nutrisi yang dibutuhkan.

Pada orang yang didiagnosis penyakit jantung atau mempunyai kolesterol tinggi, diet ini juga dikhawatirkan membuat kondisinya memburuk. (*)

Baca Juga: Mengenal Diet One Meal a Day, Cara Ekstrem Menurunkan Berat Badan