3. Kencing manis (diabetes tipe 2)
Wanita yang mengalami menopause juga lebih rentan terkena diabetes tipe 2.
Penurunan sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin adalah salah satu efek menopause yang dapat mengakibatkan resistensi insulin dan peningkatan kadar gula darah.
4. Kanker payudara
Meskipun risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia, peningkatan risiko setelah menopause masih patut diperhatikan.
Estrogen dapat berperan dalam pertumbuhan sel kanker payudara, dan seiring menopause, produksi estrogen akan menurun.
Namun, risiko ini mungkin dapat dikurangi melalui pengelolaan faktor risiko dan skrining rutin.
5. Kanker ovarium
Risiko kanker ovarium juga meningkat setelah menopause.
Tidak seperti kanker payudara, kanker ovarium seringkali sulit dideteksi pada tahap awal, sehingga pemantauan dan pemahaman akan gejala kanker ovarium sangat penting.
6. Inkontinensia urine
Masalah inkontinensia urine, seperti sering kencing atau kesulitan mengendalikan kandung kemih, bisa menjadi masalah umum setelah menopause.
Ini bisa disebabkan oleh penurunan elastisitas otot panggul dan perubahan hormonal.
7. Kondisi kesehatan mental
Perubahan hormonal selama dan setelah menopause juga dapat memengaruhi kesehatan mental.
Beberapa wanita mungkin mengalami gejala seperti depresi, kecemasan, dan perubahan suasana hati.
Baca Juga: Terjadi Sebelum Usia 45, Apa Bahaya Wanita Alami Menopause Dini?