Find Us On Social Media :

Mengenal Gangguan Tulang Belakang dan Langkah Awal Pencegahannya

Ilustrasi rasa sakit yang diakibatkan oleh gangguan tulang belakang.

GridHealth.comTulang belakang, atau juga dikenal sebagai columna vertebralis, memainkan peran krusial bagi tubuh manusia.

Terdiri dari serangkaian tulang vertebrae, tulang belakang berfungsi untuk melindungi sumsum tulang belakang dan membentuk struktur pendukung tubuh bagian belakang manusia.

Namun, berbagai faktor seperti gaya hidup yang kurang aktif, cedera, dan predisposisi genetik dapat menyebabkan gangguan pada tulang belakang. Gangguan tersebut mencakup

1. Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan postur yang ditandai oleh kelengkungan tulang belakang yang abnormal. Meskipun sering terjadi pada masa remaja, skoliosis yang dibiarkan dapat berlanjut hingga dewasa dan menimbulkan ketidaknyamanan seumur hidup.

Baca Juga: Anak Sering Bawa Ransel Berat, Benarkah Bisa Sebabkan Skoliosis?

2. Hernia nucleus pulposus (HNP)

Hernia nucleus pulposus, atau yang lebih dikenal sebagai cakram hernia, terjadi ketika bantalan cakram tulang belakang keluar dari tempatnya. Ini dapat menyebabkan tekanan pada saraf dan menimbulkan rasa nyeri.

3. Osteoarthritis tulang belakang

Osteoarthritis adalah bentuk artritis degeneratif yang dapat memengaruhi sendi-sendi di tulang belakang. Gangguan ini dapat menyebabkan rasa sakit dan kekakuan pada tulang belakang.

4. Spinal stenosis

Spinal stenosis terjadi ketika saluran tulang belakang menyempit, sehingga menekan sumsum tulang belakang dan saraf. Gangguan ini dapat menyebabkan rasa sakit dan kesemutan yang berkepanjangan.

Baca Juga: 5 Penyebab Utama Lengan Kesemutan yang Perlu Diketahui

Gejala gangguan tulang belakang

Biasanya, gangguan tulang belakang akan menimbulkan beberapa gejala. Gejalanya bisa bervariasi tergantung pada jenis dan keparahan penyakit.

Namun, biasanya ada beberapa gejala gangguan tulang belakang yang umum, yaitu:

  1. Rasa nyeri atau tidak nyaman di sekitar tulang belakang.
  2. Sering kaku dan sulit bergerak, terutama setelah rebahan, duduk, atau beristirahat terlalu lama. Duduk terlalu lama juga bisa menyebabkan gangguan muskuloskeletal.
  3. Perubahan postur tulang belakang, baik saat berdiri maupun duduk
  4. Sering merasakan sensasi kebas atau kesemutan pada bagian tubuh tertentu. Hal ini biasanya menadakan adanya gangguan pada saraf tulang belakang.

Diagnosis dan pemeriksaan medis

Jika Anda sering mengalami gejala-gejala di atas, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksakan diri untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Ada beberapa metode umum yang biasanya digunakan untuk mendiagnosis gangguan tulang belakang. Berikut daftarnya.

Baca Juga: Nyeri Sendi dan Tulang Belakang Jangan Dibiarkan, Ini Cara Mengatasinya

1. Pemeriksaan fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai postur, gerakan, dan rasa sakit yang Anda alami

2. Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI)

MRI dapat memberikan gambaran detail pada tubuh, termasuk mengidentifikasi jika ada kerusakan atau ketidaknormalan pada tulang belakang.

3. Radiografi

Memanfaatkan sinar X, radiografi dapat membantu mengidentifikasi kelainan atau deformitas melalui hasil scan tulang belakang Anda.

4. Elektromiografi (EMG)

EMG digunakan untuk mengukur aktivitas listrik otot dan saraf. Alat ini dapat membantu dokter mengidentifikasi kerusakan saraf yang mungkin terjadi di tubuh Anda.

Usai diagnosis, dokter akan membahas opsi pengobatan yang mungkin sesuai dengan kondisi Anda. Apabila gejalanya tidak terlalu parah, dokter mungkin akan memberikan opsi pengobatan non-bedah.

Baca Juga: Badan Bungkuk, Apakah Tanda Kesehatan Tulang Belakang Buruk?

Pengobatan non-bedah meliputi terapi fisik, seperti latihan untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot serta tulang belakang. Selain itu, biasanya dokter akan memberikan obat antiinflamasi atau anelgesik untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan pada tulang belakang.

Untuk kasus yang lebih mendalam, dokter biasanya akan menyarankan tindakan bedah. Misalnya, laminectomy atau pengangkatan bagian tertentu pada tulang belakang untuk mengurangi tekanan pada saraf.

Tindakan bedah umum lainnya adalah fusi tulang belakang, yaitu menggabungkan dua atau lebih vertebra untuk meningkatkan stabilitas tubuh Anda.

Pencegahan dengan mengubah gaya hidup

Anda mungkin sudah tidak asing dengan pepatah yang berbunyi, “Lebih baik mencegah daripada mengobati.” Pepatah ini benar karena gangguan tulang belakang dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup yang baik. Berikut langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan.

1. Olahraga secara teratur

Anda bisa melakukan olahraga ringan dan teratur, seperti berjalan kaki, jogging, atau renang. Olahraga teratur dapat memperkuat otot tulang belakang.

Baca Juga: Pilihan Makanan dan Minuman Untuk Kesehatan Tulang Belakang, Terhindar dari Cedera

Anda juga dapat melakukan yoga dan peregangan rutin untuk meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi ketegangan pada otot tulang belakang.

2. Jaga berat badan ideal

Kelebihan berat badan dapat menambah tekanan pada tulang belakang. Oleh sebab itu, Anda dapat menjaga berat badan ideal untuk memelihara kesehatan tulang belakang.

3. Jaga postur saat duduk

Bagi Anda yang lebih sering duduk, terutama saat bekerja, pastikan posisi kursi dan meja dapat mendukung posisi yang ergonomis. Jangan gunakan kursi yang terlalu tegak maupun terlalu membungkuk.

Itulah tips untuk menjaga tubuh dari gangguan tulang belakang. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang membuat tubuh kurang nyaman.