GridHEALTH.id - Mengetahui batas aman kadar kolesterol merupakan hal yang penting untuk mendukung kesehatan.
Usia merupakan salah satu faktor tidak bisa dikontrol yang memengaruhi kadar kolesterol seseorang.
Semakin bertambahnya usia seseorang, maka kadar kolesterolnya akan mengalami peningkatan.
Jumlah kolesterol dalam darah yang melebihi batas aman, tentu bukan hal yang baik dan bisa membahayakan kesehatan.
Risiko penyakit serius, seperti serangan jantung dan stroke akan meningkat akibat dari kondisi tersebut.
Karena itu, penting untuk tahu kadar kolesterol yang normal berdasarkan usia.
Batas Kadar Kolesterol yang Sehat
Pada usia 30 tahun, pemahaman seseorang terhadap kesehatan biasanya sudah lebih baik dan kebiasaan-kebiasaan yang menyehatkan juga mulai dilakukan.
Menurut American Heart Association, kadar kolesterol normal usia 30 tahun seharusnya berada dalam kategori berikut ini:
1. Kolesterol total: Di bawah 200 mg/dL
2. Kolesterol jahat (LDL): Di bawah 100 mg/dL
3. Kolesterol baik (HDL): Di atas 40 mg/dL
Baca Juga: Mengatasi Kolesterol Tinggi Cukup dengan Minum Air Hangat, Benarkah? Ini Kata Pakar
Untuk mengetahui apakah kadar kolesterol sudah sesuai dengan rekomendasi tersebut atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan darah.
Jika kadar kolesterol tergolong tinggi, maka dokter akan menentukan perawatan yang tepat untuk menurunkannya.
Seberapa Sering Kolesterol Perlu Dicek?
Frekuensi pemeriksaan kolesterol pada usia 30 tahun dapat bervariasi tergantung pada faktor risiko kesehatan individu dan riwayat keluarga.
Meski tidak ada rekomendasi khusus, tapi ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan harus sesering apa periksa.
1. Tidak memiliki faktor risiko
Jika sehat, tidak memiliki faktor risiko kesehatan tertentu dan tidak ada riwayat dalam keluarga, maka pemeriksaan bisa dilakukan setiap 4-6 tahun sekali.
2. Punya risiko atau riwayat dalam keluarga
Namun apabila mempunyai faktor risiko seperti obesitas, diabetes, atau hipertensi, maka pemeriksaan harus lebih sering dilakukan.
Begitu pula jika dalam keluarga memiliki riwayat kolesterol kolesterol tinggi atau penyakit jantung, frekuensi pemeriksaan yang direkomendasikan yakni setiap 1-2 tahun sekali.
Frekuensi pemeriksaan darah juga bisa direkomendasikan oleh tenaga kesehatan, setelah dilakukan evaluasi riwayat kesehatan secara menyeluruh.
Jika mengalami perubahan signifikan dalam gaya hidup, seperti berat badan naik atau perubahan pola makan, maka perlu dipertimbangkan untuk memeriksa kolesterol lebih sering.
Penting untuk diingat bahwa pemeriksaan kolesterol hanya satu bagian dari gambaran kesehatan keseluruhan.
Jangan lupa untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rutin dan berbicara dengan dokter tentang faktor-faktor risiko dan kebutuhan kesehatan pribadi. (*)
Baca Juga: 10 Daftar Minuman yang Ampuh Menurunkan Kolesterol pada Tubuh