Find Us On Social Media :

Zat Besi Penting Bagi Tumbuh Kembang Anak, Ini Daftar Makanan untuk Penuhi Kebutuhannya

Protein hewani dan nabati makanan sumber zat besi.

GridHEALTH.id - Anemia atau kurang darah merupakan masalah kesehatan yang perlu dipehartikan, terutama pada anak-anak.

Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 oleh Kementerian Kesehatan, ternyata 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun mengalami anemia.

Kabar kurang mengenakannya yang lainnya, menurut The World Bank, Indonesia masuk dalam 5 negara dengan kasus anemia tertinggi di Asia Tenggara.

Pakar gizi klinik dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, salah satu faktor yang memicu anemia adalah kekurangan zat besi.

Zat besi merupakan komponen yang penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.

Fungsi Zat Besi untuk Tumbuh Kembang

Dokter Juwalita menjelaskan, anemia akibat kekurangan zat besi juga perlu diperhatikan bahkan sebelum anak dilahirkan.

Artinya, ibu yang sedang mengandung, sebaiknya tidak mengalami kondisi ini karena akan mempengaruhi perkembangan otak anak.

"Perkembangan otak meliputi bagaimana sel-sel otak saling membentuk jaringan, dia akan terus berlanjut. Pada periode tersebut, sangat rentan kalau kekurangan zat besi, proses itu bisa saja enggak berjalan dengan baik," kata dokter Juwalita dalam acara 'Bicara Gizi' Sarihusada, di Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).

Pada awal kehidupan anak, dari sebelum dilahirkan hingga 2 tahun, zat besi juga mempunyai peran yang penting.

"Zat besi akan membentuk senyawa heme yang ada pada hemoglobin. Hemoglobin fungsinya sebagai pengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sel-sel bisa menggunakan untuk metabolisme," ujarnya.

Ia melanjutkan, "Efeknya anak menjadi lebih mudah melakukan aktivitas dan lebih siap belajar, karena oksigennya juga bagus. Besi akan bergabung membentuk senyawa heme di dalam hemoglobin."

Baca Juga: Pentingnya Penuhi Kebutuhan Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh, Konsumsi Makanan Ini!

Zat besi juga dapat mempengaruhi perilaku seorang anak, proses belajar, memori, serta imunitasnya.

Bila zat gizi tersebut tidak terpenuhi, fungsinya tentu tidak akan maksimal. Menyebabkan gangguan pada tumbuh dan kembangnya.

Sumber Zat Besi untuk Anak

Untuk mencegah kekurangan zat besi dan anemia, kebutuhan zat besi seorang anak harus dipenuhi dengan baik.

Dokter Juwalita menjelaskan, hal ini dikelompokkan berdasarkan usia anak. Misalnya usia 6-11 membutuhkan 11 miligram zat besi, usia 1-3 tahun 7 miligram, dan 4-6 tahun 10 miligram.

"Zat besi terdapat dalam dua bentuk, pertama zat besi heme terdapat dalam produk hewani. Sifatnya gampang untuk diserap," katanya.

"Kedua zat besi non-heme ada di dalam produk nabati dan tidak langsung diserap," sambungnya.

Contoh protein hewani yang merupakan zat besi heme yakni hati, daging merah, ikan, kerang, unggas, telur, dan susu.

Susu merupakan sumber protein hewani dan mineral, yang juga mengandung asam amino esensial lengkap, dapat mendukung pertambahan tinggi badan, serta mendukung pertumbuhan tulang dan gigi.

Dalam hal ini, dokter Juwalita menyarankan untuk memilih susu pertumbuhan yang tepat. Sehingga kebutuhan nutrisinya, termasuk zat besi dapat terpenuhi.

"Pilih susu pertumbuhan yang mengandung zat besi dan dikombinasikan dengan vitamin C, karena kombinasi zat besi dan vitamin C dukung penyerapan zat besi 2 kali lipat. Pastikan juga pilih susu pertumbuhan yang dilengkapi DHA, minyak ikan, agar anak tumbuh maksimal," jelasnya.

Sementara makanan yang menjadi sumber zat besi non-heme, di antaranya polong-polongan, kedelai, sayuran hijau, buah, dan formula susu kedelai yang difortifikasi zat besi. (*)

Baca Juga: Anemia Jadi Sumber Masalah Kesehatan Ibu, Remaja Putri, dan Bayi, Kenali Gejala dan Pencegahannya