Find Us On Social Media :

Tak Hanya dari Gejala, Ini 3 Cara Efektif Deteksi Asam Urat di Tubuh

Pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit asam urat.

GridHEALTH.id - Asam urat adalah salah satu jenis peradangan sendi, yang cukup sering terjadi.

Penyakit dengan nama medis gout ini, terjadi akibat tingginya kadar asam urat di dalam darah.

Gejala asam urat yang sering dikeluhkan di antaranya nyeri pada persendian, pembengkakan sendi, dan sensasi panas di persendian.

Selain itu, pengidapnya mungkiin juga akan merasakan ketidaknyamanan pada sendi yang bisa berlangsung hingga berminggu-minggu.

Meski memiliki gejala yang khas, tetapi keluhan tersebut juga kerap dirasakan pengidap rematik. Sehingga terkadang keduanya sulit dibedakan.

Lantas, bagaimana cara mendeteksi asam urat di tubuh?

Diagnosis Asam Urat

Selain dari gejalanya, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memastikan penyakit ini.

Dilansir dari Arthritis Foundation, berikut ini sejumlah cara mendeteksi asam urat di tubuh yang umum dijalani.

1. Tes asam urat

Terdapat tes laboratorium yang bisa dilakukan, salah satunya mengukur kadar asam urat dalam darah.

Akan tetapi, tidak semua orang yang kadar asam uratnya tinggi di dalam darah terkena asam urat dan begitu juga sebaliknya.

Pengobatan ditargetkan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah hingga 6 mg/dL atau lebih rendah.

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Asam Urat Sebabkan Kesemutan di Tangan dan Kaki?

Jadi mungkin tes darah untuk memeriksa kadar asam urat akan dilakukan secara berkala, agar efektivitas pengobatan bisa terpantau.

2. Sinar-X

Ada juga pemeriksaan pencitraan yang dapat membantu menyingkirkan penyebab lain dari nyeri sendi dan peradangan.

Kerusakan sendi yang disebabkan oleh asam urat biasanya baru akan terlihat bertahun-tahun setelah gejala timbul. 

Sehingga, pemeriksaan dengan sinar-X dapat mengetahui lebih lanjut keadaan sendi dan menyingkirkan penyebab lain yang dapat memicu kondisi serupa.

3. USG

USG atau ultrasonografi, pemeriksaan yang dilakukan menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar struktur di dalam tubuh.

Ini dapat dilakukan untuk mendeteksi kristal urat di persendian atau endapan kristal asam urat yang membentuk benjolan keras (tofi).

Selain menggunakan sinar-X dan USG, pemeriksaan dengan metode pencitraan juga bisa dilakukan melalui MRI (magnetic resonance imaging) dan CT scan.

Dua metode tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi sendi dan melihat apakah ada kerusakan lebih lanjut.

Jika penyakit asam urat terdeteksi, pengobatan bisa dilakukan dengan mengistirahatkan sendi dan konsumsi obat pereda nyeri saat penyakitnya kambuh.

Gaya hidup sehat dengan olahraga dan pola makan yang seimbang untuk menjaga berat badan, juga disarankan.

Menghindari makanan tinggi purin seperti daging merah, seafood, serta alkohol penting dilakukan pengidap asam urat. (*)

Baca Juga: Cara Mengolah Kentang untuk Asam Urat, Solusi Aman untuk Peradangan