Find Us On Social Media :

Jangan Abai, Lakukan Ini Saat Orang Terdekat Alami Body Dysmorphia

Orang yang alami body dysmorphic disorder berulang kali mengecek penampilannya di cermin.

GridHEALTH.id - Body dysmorphia atau body dysmorphic disorder (BDD) merupakan salah satu masalah kesehatan mental.

Belakangan kondisi ini menjadi perhatian, setelah penyanyi Vidi Aldiano mengatakan dirinya sempat mengalaminya.

Dalam unggahan terbarunya di Instagram (11/2/2024), Vidi mengatakan kalau dirinya mengalami penurunan berat badan setelah jalani terapi radiasi untuk kankernya.

Selama menjalani program detoks untuk dua minggu, penyanyi kelahiran Jakarta ini mengatakan dirinya mengalami body dysmorphia.

Langkah Mengatasi Body Dysmorphia

Psikolog klinis Olphi Disya Arinda, M.Psi, menjelaskan lebih lanjut, BDD merupakan diagnosis gangguan mental yang ditandai oleh kekhawatiran yang obsesif terhadap kelainan atau kekurangan terkait penampilan fisik.

Seringkali kelainan maupun kekurangan tersebut sebenarnya tidak ada atau tidak terlihat secara signifikan.

Kondisi ini, membuat seseorang memiliki pikiran obsesif yang berhubungan dengan kekurangan fisiknya.

Untuk menurunkan intensitas kecemasannya, orang yang mengalami BDD dapat melakukan berbagai cara.

Misalnya bercermin berulang kali, mencari validasi dari orang lain, hingga mengubah bagian tubuh atau penampilannya.

"Jika BDD diabaikan, secara psikologis berisiko menyebabkan dampak yang serius, seperti mengisolasi diri dari sosial, depresi, gangguan kecemasan, dan bahkan memiliki pikiran atau percobaan bunuh diri," kata Disya kepada GridHEALTH, Kamis (15/2/2024).

Lebih lanjut, ia mengatakan kalau orang yang mengalami masalah kesehatan mental ini kerap juga mengalami disfungsi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Kenali Gangguan Psikologis yang Sering Dialami Wanita Dewasa dan Cara Mengatasinya

Kesulitan dalam hubungan interpersonal hingga gangguan fungsi sosial, itu bisa terjadi.

"Ini karena obesisnya terhadap citra tubuh dan penampilan, membuatnya sulit merasa percaya diri dan mencitai diri sendiri," jelasnya.

Lantas, apa yang harus dilakukan jika ada orang terdekat yang mengalami kondisi ini?

Ia menyarankan, orang terdekat dapat membantu mereka yang mengalami body dysmorphia dengan memberikan dukungan pemulihan.

Selain itu, mendengarkan apa yang dirasakan dan dipikirkan, tanpa memberikan kritik.

"Menjadi pengingat untuk memberikan afirmasi positif dan menawarkan bantuan ke profesional," ujarnya.

Adapun penanganan body dysmorphia yang dilakukan oleh psikolog adalah dengan menggunakan CBT (cognitive behavior therapy) dan exposure therapy.

Ketahui lebih lanjut, perbedaan dua metode untuk menangani masalah kesehatan mental ini.

"CBT bertujuan untuk membantu mengubah pandangan negatif dan obsesif terhadap diri yang diharapkan individu dengan BDD memiliki persepsi diri yang realistis dan adaptif serta menurunkan intensitas perilaku kompulsif.," kata Disya.

Sementara itu, exposure therapy biasanya digunakan untuk melatih seseorang menghadapi situasi-situasi yang mencemaskan terkait citra tubuhnya dan penampilan menggunakan paparan.

Salah satu metode yang umum dilakukan yakni melalui metode bercermin, yang dibimbing oleh psikolog. (*)

Baca Juga: Penting Diketahui! Ini Bahaya Self Diagnose Terhadap Kesehatan Mental, Kenali Risikonya