Ini berarti madu dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah yang tajam setelah dikonsumsi.
2. Meningkatkan sensitivitas insulin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi madu secara teratur dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada penderita diabetes tipe 2.
Sensitivitas insulin yang lebih baik memungkinkan tubuh untuk menggunakan glukosa dengan lebih efisien, membantu mengontrol kadar gula darah.
3. Perlindungan terhadap kerusakan oksidatif
Antioksidan dalam madu dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang sering terjadi pada penderita diabetes.
Ini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi jangka panjang seperti penyakit jantung dan gangguan saraf.
4. Efek anti-inflamasi
Beberapa studi menunjukkan bahwa madu memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan diabetes.
Ini dapat membantu mengurangi risiko perkembangan komplikasi yang berkaitan dengan peradangan, seperti penyakit jantung dan kerusakan ginjal.
Akan tetapi, ada yang harus diperhatikan saat mengonsumsi bahan alami ini. Meski bermanfaat dan indeks glikemiknya rendah, sebaiknya konsumsi madu dalam batas wajar.
Pastikan madu yang dikonsumsi merupakan madu murni, karena khasiatnya lebih baik dibanding yang sudah diolah atau dicampur dengan pemanis.
Terakhir, jika ragu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Dokter dapat membantu menyesuaikan kebutuhan gizi berdasarkan kondisi kesehatan. (*)
Baca Juga: Benarkah Sehari-hari Makan Nasi Bisa Sebabkan Diabetes? Cek Faktanya