Find Us On Social Media :

Kumpul di Hari Raya, Waspada Konsumsi Gula, Garam dan Lemak Berlebihan

Waspada konsumsi gula, garam dan lemak berlebihan yang tak terkendali.

GridHEALTH.id - Pada saat hari raya, kumpul keluarga dan makan besar tidak terhindarkan.

Tidak ada salahnya merayakan dan menikmati kebersamaan dengan menyantap hidangan makanan dan minuman istimewa, namun Anda perlu waspada konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan.

Konsumsi gula, garam, dan lemak merujuk pada jumlah dan jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh individu yang mengandung tingkat yang tinggi dari ketiga zat tersebut.

Ketiga zat ini adalah bagian alami dari makanan dan minuman, dan mereka memberikan rasa dan tekstur tertentu yang menyenangkan dalam produk makanan.

1. Gula

Gula merupakan karbohidrat sederhana yang ditemukan dalam banyak makanan dan minuman, seperti buah-buahan, susu, dan produk olahan makanan.

Gula yang seringkali dikhawatirkan adalah gula tambahan yang ditambahkan dalam produk makanan atau minuman, seperti gula pasir atau sirup jagung tinggi fruktosa.

Konsumsi berlebihan gula tambahan telah dikaitkan dengan risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

2. Garam

Garam, atau natrium klorida, adalah mineral yang penting untuk kesehatan manusia, tetapi konsumsi berlebihan garam telah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan risiko penyakit jantung.

Garam sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan untuk meningkatkan rasa, tetapi juga sering ditambahkan dalam makanan olahan sebagai bahan pengawet atau penyedap rasa.

Baca Juga: Takaran Garam Per Hari Jangan Sampai Berlebih, Akibatnya Gak Main-main untuk Ginjal dan Jantung

3. Lemak

Lemak adalah nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh untuk fungsi normal, termasuk penyediaan energi dan penyerapan vitamin tertentu.

Namun, konsumsi lemak jenuh dan trans yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan penyakit lainnya.

Lemak jenuh biasanya ditemukan dalam daging berlemak, produk susu tinggi lemak, dan makanan olahan, sedangkan lemak trans sering ditemukan dalam makanan olahan dan makanan cepat saji.

Konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan sering kali terjadi dalam pola makan modern yang didominasi oleh makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman bersoda.

Penting untuk membatasi konsumsi ketiga zat ini dalam diet sehari-hari untuk menjaga kesehatan dan mencegah risiko penyakit yang terkait.

Konsumsi berlebihan gula, garam, dan lemak merupakan perilaku yang meningkatkan risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan batas konsumsi gula, garam, dan lemak per individu per hari, yakni 50 gram atau 4 sendok makan gula, 2.000 miligram natrium atau 5 gram atau 1 sendok teh garam, dan lemak hanya 67 gram atau 5 sendok makan minyak goreng.

Konsumsi berlebihan gula, garam, dan lemak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk obesitas.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018, terjadi peningkatan obesitas pada penduduk usia 18 tahun ke atas, meningkat dari 15,4% pada 2013 menjadi 21,8% pada 2018.

Indonesia juga memiliki tingkat obesitas anak yang tinggi. Prevalensi obesitas pada usia 5-19 tahun meningkat dari 2,8% pada 2006 menjadi 6,1% pada 2016. Untuk remaja usia 13-17 tahun, 14,8% memiliki berat badan berlebih dan 4,6% mengalami obesitas.

Baca Juga: Manfaat Rebusan Kacang Merah, Makanan Sehat untuk Mengatasi Obesitas