GridHEALTH.id - Belakangan ini masyarakat Indonesia sering mengeluhkan cuaca yang panas.
Deputi Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan, suhu panas akhir-akhir ini pengaruh posisi gerak semu matahari yang berada dekat Khatulistiwa.
Lebih lanjut, ia menjelaskan suhu panas terjadi bersamaan dengan peralihan musim hujan ke kemarau.
Berdasarkan prediksi BMKG, sebagian wilayah Indonesia atau sebanyak 63,66 persen Zona Musim akan memasuki kemarau pada Mei hingga Agustus 2024.
Dilansir dari Kompas, Guswanto menyampaikan bahwa suhu panas di Indonesia akan berlangsung hingga September 2024.
Pengaruh Suhu Panas pada Pengidap Asma
Tak hanya menyebabkan hawa gerah, suhu udara yang tinggi juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Pada pengidap asma misalnya, cuaca seperti ini membuat penyakit tersebut rentan kambuh.
Asma seperti yang diketahui merupakan gangguan pernapasan, yang terjadi akibat saluran udara menyempit, meradang, dan membengkak.
Ketua Pokja PPOK Asma dr. Budhi Antariksa, Ph.D, Sp.P(K) menjelaskan, cuaca ataupun merupakan faktor risiko yang tidak bisa dihindari.
"Udara panas memang akan lebih memicu bila orang tersebut punya asma. Asmanya bisa kambuh," kata dokter Budhi dalam konferensi pers peringatan Hari Asma Sedunia, Selasa (7/5/2024).
Serangan asma rentan terjadi saat cuaca panas, karena udara yang kering dan kelembaban yang rendah.
Baca Juga: Gelombang Panas Terjadi di Asia, Bagaimana Cara Jaga Tubuh Tetap Sehat?
Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis paru dr. Putu Ayu Diah, Sp.P, mengatakan kekambuhan pada pengidap asma di tengah cuaca panas ini memang cukup tinggi.
"Pada akhir-akhir ini kita menemukan tingkat serangan yang jumlahnya banyak, dan kemudian dengan serangan sedang hingga berat," ujarnya.
Gejala yang dirasakan saat serangan asma berlangsung meliputi batuk, sesak napas, napas berbunyi (mengi), dan dada terasa berat.
Karena itu, dokter Ayu Diah mengingatkan meskipun asma kerap dianggap sebagai penyakit yang ringan, pada kasus tertentu kondisinya dapat menjadi berat dan parah.
Apalagi jika orang tersebut memiliki alergen atau pemicu alergi yang cukup banyak.
"Kondisi cuaca pada saat ini bisa mencetuskan serangan yang berat hingga mengancam jiwa. Perlu kita waspadai juga perubahan cuaca seperti ini, kasus-kasus asma artinya yang berhubungan dengan kondisi udara meningkat," paparnya.
Mencegah Asma Kambuh saat Cuaca Panas
Cuaca panas masih akan berlangsung hingga beberapa bulan lagi, maka pengidap asma perlu menjaga kesehatan dengan maksimal untuk mencegah kekambuhan.
Dokter Ayu Diah menyarankan untuk sebisa mungkin mengurangi terlalu banyak melakukan kegiatan di luar ruangan.
Perkuat juga imunitas dengan istirahat yang cukup dan melakukan olahraga secara teratur. Daya tahan tubuh yang optimal akan menjauhkan dari risiko infeksi saluran pernapasan atas.
"Karena kalau sudah kena batuk pilek, asmanya akan mudah sekali kambuh," ujarnya.
Terakhir, ia mengingatkan agar jangan lupa melakukan terapi yang sudah disarankan oleh dokter.
"Jadi tetap harus dilakukan itu, untuk menghindari terjadinya serangan, meskipun dalam kondisi cuaca ekstrem," pungkasnya. (*)
Baca Juga: Tips Hidrasi Bagi Pekerja Kantoran Saat Suhu Panas Melanda Agar Kesehatan Terjaga