Find Us On Social Media :

Pengaruh Kelebihan Gula dari Minuman Berpemanis dan Kekurangan Gula Terhadap Prevalensi Stunting

Ketahui dampak kelebihan dan kekurangan gula akan kemungkinan stunting.

3. Keseimbangan Nutrisi Terganggu

Pengurangan gula harus dilakukan dengan bijak, memastikan kebutuhan gizi tetap terpenuhi.

Mengganti gula dengan sumber karbohidrat kompleks dan nutrisi lain sangat penting untuk mendukung pertumbuhan yang sehat.

Ibu yang kekurangan nutrisi selama kehamilan cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan, seperti infeksi, gangguan pertumbuhan, dan masalah perkembangan.

Anak-anak yang lahir dari ibu dengan gangguan keseimbangan nutrisi mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kekurangan gizi. Kekurangan nutrisi ini dapat memengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan kronis di masa dewasa.

Dampak Terhadap Prevalensi Stunting

Kedua ekstrem ini, baik kelebihan gula maupun kekurangan gula, dapat mempengaruhi prevalensi stunting:

Kelebihan Gula

Meskipun tidak secara langsung menyebabkan stunting, kelebihan gula dari minuman berpemanis dapat menyebabkan obesitas dan penyakit metabolik yang mempengaruhi hormon pertumbuhan dan kesehatan tulang, berkontribusi pada masalah pertumbuhan.

Kekurangan Gula

Pembatasan gula yang berlebihan dapat menyebabkan defisit kalori dan energi, yang secara langsung menghambat pertumbuhan dan perkembangan sang calon ibu, meningkatkan risiko stunting.

Calon orang tua muda penting menemukan keseimbangan dalam konsumsi gula untuk anak-anak mereka di masa depan.

Tubuh manusia, terutama wanita dalam usia produktif memerlukan diet yang seimbang, kaya akan nutrisi esensial dan cukup kalori untuk mendukung pertumbuhan yang sehat.

Mengurangi konsumsi gula dari minuman berpemanis adalah langkah yang baik, tetapi harus dilakukan tanpa mengorbankan asupan energi dan nutrisi.

Baca Juga: Gula Darah Tinggi Bukan Jaminan Diabetes, Simak Penjelasannya