1. Menguras
Ini adalah tindakan membersihkan tempat yang penampungan air misalnya bak mandi, kendi, toren air, atau yang lainnya.
Perlu diketahui, kalau dinding tempat penampungan air paling sering menjadi tempat telur nyamuk menempel.
Sehingga, pada musim pancaroba seperti saat ini, perlu dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang bisa bertahan selama 6 bulan di tempat kering.
2. Menutup
Selain menutup rapat-rapat tempat penampungan air, kegiatan ini juga dimaksudkan dengan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak mencemari lingkungan sekitar dan menjadi sarang nyamuk.
3. Memanfaatkan kembali
Mencegah DBD dengan mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk demma berdarah.
Kemudian Plus dari gerakan ini, yakni memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa di ventilasi rumah, dan gotong royong membersihkan lingkungan.
Selain itu, disarankan juga selalu memeriksa tempat-tempat penampungan air, meletakkan pakaian bekas di wadah tertutup, memperbaiki saluran air yang tidak lancar, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah DBD di tengah tren kasus infeksi yang masif.
Apabila ada kerabat terdekat yang mengalami gejala DBD seperti demam tinggi, sakit kepala hebat, mual dan muntah, hingga ruam, segera berikan pertolongan pertama.
Dengan menyarankan beristirahat, minum air minimal 2 liter per hari, dan berikan obat pereda demam.
Bila gejala tidak kunjung membaik dalam 2-3 hari, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut. (*)
Baca Juga: Mengungkap Fakta Keterkaitan Tingginya Kasus Demam Berdarah dan Nyamuk Wolbachia