Sehingga, sebuah keluarga mempunyai tingkat ketahanan yang baik dan dapat mencegah stunting dengan maksimal.
Beberapa program yang dijalankan oleh KemenPPPA sebagai upaya mencegah stunting.
1. Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)
PUSPAGA adalah tempat pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga, dengan bimbingan tenaga profesional.
Program ini dijalankan dengan mengedepankan edukasi tentang pendidikan atau pengasuhan, keterampilan menjadi orangtua, keterampilan melindungan anak, dan kemampuan meningkatkan partisipasi anak dalam keluarga.
Dengan hadirnya PUSPAGA, diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam masalah kesehatan mental anak dan orangtua.
2. Gerakan Bersama Pencegahan Perkawinan Anak (Geber PPA)
Perkawinan anak masih cukup tinggi di Indonesia, padahal tindakan ini mengakibatkan banyak dampak negatif.
Kondisi fisik dan psikologis yang belum matang, serta keadaan finansial yang belum memadai, membuat bayi yang dilahirkan dari perkawinan anak berisiko stunting.
Sebagaimana tercantum dalam Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak (Stranas PPPA), pemerintah menargetkan penurunan angka perkawinan anak dari 11,21 persen pada 2018 menjadi 8,74 persen pada akhir tahun ini.
Upaya yang dilakukan oleh KemenPPPA dalam hal ini, yakni membuat pakta integritas di 20 provinsi dengan angka perkawinan anak yang tinggi.
Untuk mencegah perkawinan anak, KemenPPPA juga mendorong terbentuknya Desa Champion.
Itulah peranan penting KemenPPPA dalam mencegah stunting dan program-program yang sudah dijalani. (*)
Baca Juga: Pengaruh Kelebihan Gula dari Minuman Berpemanis dan Kekurangan Gula Terhadap Prevalensi Stunting