GridHEALTH.id – Menyusui adalah momen penting yang tidak hanya memperkuat ikatan antara ibu dan bayi, tetapi juga memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang optimal.
Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh ibu adalah bayi yang gumoh, atau mengeluarkan susu setelah menyusu.
Memang gumoh sebenarnya adalah hal yang umum terjadi, namun sebenarnya hal tersebut bisa diminimalisir dengan posisi menyusui yang benar.
Lantas, seperti apa posisi menyusui yang benar agar bayi tidak gumoh? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Mengapa bayi gumoh?
Sebelum membahas posisi menyusui, penting untuk memahami mengapa bayi gumoh.
Gumoh terjadi karena otot sfingter di antara kerongkongan dan lambung bayi belum berkembang sempurna, sehingga susu dapat naik kembali ke kerongkongan.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gumoh antara lain:
- Menelan udara saat menyusu.
- Posisi menyusui yang tidak tepat.
- Overfeeding atau memberi terlalu banyak susu dalam satu waktu.
Posisi menyusui yang benar agar bayi tidak gumoh
1. Posisi cradle (posisi buai)
Posisi ini adalah yang paling umum digunakan. Bayi berada di lengan ibu dengan kepala bayi berada di siku ibu.
Baca Juga: Salah Menyusui Ternyata Bisa Sebabkan Bayi Susah Tidur, Hati-hati
Pastikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dari tubuhnya untuk membantu mencegah gumoh. Dukungan pada kepala dan leher bayi sangat penting dalam posisi ini.
2. Posisi cross-cradle (posisi silang)
Mirip dengan posisi cradle, tetapi bayi berada di lengan yang berlawanan dengan payudara yang digunakan. Ini memberikan kontrol lebih pada ibu untuk mengarahkan kepala bayi ke payudara.
Posisi ini juga membantu memastikan bahwa bayi mendapatkan latch yang baik, yang penting untuk mengurangi udara yang masuk saat menyusu.
3. Posisi football hold (posisi sepak bola)
Dalam posisi ini, bayi berada di samping ibu dengan kaki bayi berada di bawah lengan ibu, mirip dengan cara memegang bola sepak. Kepala bayi berada di dekat payudara ibu.
Posisi ini membantu bayi yang memiliki masalah reflux karena tubuh bayi berada dalam posisi tegak.
Juga sangat baik untuk ibu yang memiliki bayi kembar atau yang menjalani operasi caesar.
4. Posisi laid-back (posisi bersandar)
Ibu bersandar di kursi atau tempat tidur dengan bayi berbaring di atas tubuh ibu.
Gravitasi membantu menjaga bayi dalam posisi yang nyaman dan mencegah gumoh.
Posisi ini juga dikenal sebagai posisi biological nurturing karena mendukung insting alami bayi untuk mencari payudara.
5. Posisi side-lying (posisi berbaring miring)
Ibu dan bayi berbaring miring saling berhadapan. Posisi ini baik digunakan saat malam hari atau ketika ibu merasa lelah.
Pastikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dan gunakan bantal untuk mendukung tubuh ibu dan bayi.
Tips tambahan untuk mencegah gumoh
- Bersendawa setelah menyusu: Pastikan bayi bersendawa setelah menyusu untuk mengeluarkan udara yang tertelan selama menyusu.
Ini dapat mengurangi kemungkinan gumoh.
- Menyusui dengan sering tetapi dalam jumlah kecil: Memberikan susu dalam jumlah kecil tetapi lebih sering dapat membantu mencegah lambung bayi terlalu penuh, yang bisa menyebabkan gumoh.
- Hindari aktivitas berlebihan setelah menyusu: Setelah menyusu, hindari mengguncang atau menggerakkan bayi secara berlebihan.
Biarkan bayi tetap dalam posisi tegak selama 20-30 menit untuk membantu pencernaannya.
- Perhatikan latch yang baik: Pastikan bayi mendapatkan latch yang baik saat menyusu.
Latch yang buruk dapat menyebabkan bayi menelan lebih banyak udara, yang meningkatkan risiko gumoh.
Posisi menyusui yang benar adalah kunci untuk mencegah bayi gumoh.
Menggunakan posisi seperti cradle, cross-cradle, football hold, laid-back, dan side-lying dapat membantu memastikan bahwa bayi dalam posisi yang nyaman dan aman saat menyusu.
Selain itu, mengingat tips tambahan seperti memastikan bayi bersendawa dan menghindari aktivitas berlebihan setelah menyusu, dapat membantu meminimalkan gumoh.
Dengan memerhatikan posisi menyusui dan praktik yang benar, ibu dapat memberikan pengalaman menyusui yang nyaman dan menyenangkan bagi bayi. (*)
Baca Juga: Sedang Menyusui Tetapi Bisa Kebobolan Hamil? Ternyata Ini Penyebabnya