Sukrosa: Sukrosa ditambahkan ke dalam produk susu olahan untuk memberikan rasa manis dan meningkatkan daya tarik bagi konsumen.
Sukrosa sering digunakan dalam susu berperisa dan produk susu olahan lainnya yang ditujukan untuk anak-anak dan orang dewasa.
3. Proses Pencernaan
Laktosa: Pencernaan laktosa di dalam tubuh memerlukan enzim yang disebut laktase, yang memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa untuk kemudian diserap ke dalam darah.
Namun, banyak orang, terutama orang dewasa, memiliki kemampuan laktase yang menurun, yang menyebabkan mereka mengalami intoleransi laktosa, dengan gejala seperti kembung, diare, dan nyeri perut.
Sukrosa: Sukrosa dicerna oleh enzim sukrase yang memecahnya menjadi glukosa dan fruktosa.
Kedua gula ini kemudian diserap oleh tubuh, dengan glukosa segera digunakan sebagai energi, sementara fruktosa diolah lebih lanjut di hati.
Karena sukrosa adalah gula yang umum, sebagian besar orang tidak memiliki masalah dalam mencerna sukrosa, kecuali mereka yang memiliki kondisi khusus seperti intoleransi fruktosa.
4. Efek pada Kesehatan
Laktosa: Laktosa adalah komponen penting dalam diet bayi, tetapi pada orang dewasa, terutama mereka yang intoleran terhadap laktosa, konsumsi produk susu yang mengandung laktosa dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Meski demikian, bagi mereka yang dapat mencerna laktosa, gula ini bermanfaat dalam menyediakan energi dan mendukung penyerapan kalsium.
Sukrosa: Penambahan sukrosa dalam produk susu dapat meningkatkan asupan kalori dan gula harian, yang jika dikonsumsi dalam jumlah besar, dapat berkontribusi pada masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan kerusakan gigi.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa label nutrisi pada produk susu olahan untuk mengetahui kandungan sukrosanya.
Baca Juga: Pilihan Susu untuk Intoleransi Laktosa, Bisa Gunakan Buttermilk