GridHEALTH.id – Kasus diabetes pada anak kian mengkhawatirkan.
Pasalnya, kasus diabetes anak dilaporkan mengalami kenaikan 70 persen sejak 2010 hingga 2023.
Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan dan minuman manis.
Ya, makanan dan minuman manis memang tidak bisa lepas dari anak-anak.
Bahkan, tak sedikit produsen yang menggunakan gula tambahan, termasuk di produk susu sekalipun.
Apabila Si Kecil termasuk yang suka mengonsumsi makanan dan minuman manis, Anda sebaiknya segera menghentikannya.
Bagaimana caranya? Berikut ini beberapa tipsnya dari dr. Lucy Endang Savitri, Sp. A dari Rumah Sakit JIH Solo.
Cara menghentikan kebiasaan makan dan minum manis pada anak
Menurut dr. Lucy, dukungan orang tua merupakan salah satu faktor penting agar anak bisa berhenti dari kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis.
“Kalau itu suatu kebiasaan, maka kita bisa usahakan untuk mengubah kebiasan itu jadi kebiasaan lain. Tentu saja harus ada dukungan dari orang tua atau keluarga lain atau yang mengasuh anak tersebut.” ujar dr. Lucy saat dihubungi GridHEALTH melalui pesan suara.
“Lingkungan di sekitar anak ini harus sama visi misinya untuk mengubah kebiasaan yang kurang baik (dalam hal mengonsumsi makanan minuman manis).” sambungnya.
Langkah berikutnya adalah mencari makanan pengganti yang lebih bergizi.
Baca Juga: Angka Kasus Diabetes Anak Meningkat 70 Persen, Apa Saja Pengaruhnya pada Tumbuh Kembang Si Kecil?
“Penggantinya bisa memberikan bahan makanan lain yang bisa disediakan oleh keluarga tersebut.” kata dr. Lucy.
Lantas, seperti apa makanan yang tepat untuk Si Kecil?
Kepada GridHEALTH, dr. Lucy menjelaskan salah satu kriteria penting dalam makanan anak adalah mengandung protein hewani.
“Makanan itu sebenarnya banyak sekali, kalau pada anak-anak yang sudah lepas ASI, pemberian susu sebenarnya bukan untuk menggantikan ASI ibunya. Maka dari itu, harus bijaksana menggunakan susu dari binatang yang bertujuan untuk pemenuhan salah satu kebutuhan protein hewani.” jelas dr. Lucy.
“Sebenarnya ada protein hewani lain yang tidak kalah penting manfaatnya, misalnya daging, ikan, udang, cumi, kakap, telur, ayam. Susu termasuk di dalamnya, sehingga bukan superfood bisa mengganti apapun. Tidak mau makan buah, tidak mau makan sayur, protein, asal minum susu yang banyak itu tidak bisa menggantikan.” sambungnya.
Apabila Si Kecil tidak bisa minum susu sapi, para orang tua juga tak perlu khawatir.
Pasalnya, tidak minum susu sapi bukan berarti akan langsung menghambat tumbuh kembang Si Kecil.
“Jangan khawatir, anak-anak tidak akan secara mutlak kekurangan gizi misalnya ada yang tidak bisa minum susu sapi, maka tidak semua perkembangan pertumbuhannya akan terganggu. Jadi, konsumsi susu ini memang harus diberikan secara bijaksana, seimbang, seperti memgonsumsi protein hewani yang lain.” pungkasnya.
Nah, itu dia beberapa tips menghentikan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis pada anak.
Semoga bermanfaat! (*)
Baca Juga: 6 Ciri-ciri Diabetes di Tangan, Waspadai Kalau Sudah Ada Tanda Ini Muncul