Alkohol tidak hanya meningkatkan produksi asam urat, tetapi juga menghambat pembuangannya dari tubuh.
Akibatnya, risiko terjadinya serangan asam urat meningkat, terutama jika konsumsi alkohol dilakukan secara berlebihan dan rutin.
Cara menghindari: Batasi konsumsi alkohol, atau lebih baik lagi, hindari sama sekali. Jika Anda memilih untuk minum alkohol, pastikan melakukannya dengan moderasi dan pilih minuman yang lebih rendah risiko, seperti anggur dalam jumlah terbatas.
3. Dehidrasi
Kurangnya asupan air atau dehidrasi dapat memicu peningkatan kadar asam urat.
Ketika tubuh kekurangan cairan, ginjal tidak dapat bekerja secara optimal untuk mengeluarkan asam urat melalui urin. Akibatnya, asam urat menumpuk di dalam darah dan menyebabkan serangan asam urat.
Cara menghindari: Pastikan untuk minum cukup air setiap hari, setidaknya 8 gelas atau 2 liter. Minum lebih banyak air dapat membantu ginjal mengeluarkan asam urat dengan lebih efisien dan mencegah kristalisasi urat di persendian.
4. Pola makan tidak seimbang
Diet tinggi gula dan karbohidrat olahan, serta rendah serat dan vitamin, dapat meningkatkan risiko asam urat.
Gula, terutama fruktosa, ditemukan dalam minuman manis dan makanan olahan, dapat meningkatkan produksi asam urat di dalam tubuh.
Pola makan yang tidak seimbang ini sering kali mengarah pada obesitas, yang merupakan faktor risiko tambahan untuk asam urat.
Cara menghindari: Terapkan pola makan seimbang dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.
Batasi asupan gula dan karbohidrat olahan, dan fokus pada makanan yang kaya akan serat dan nutrisi.
Baca Juga: Cara Mengonsumsi Daun Meniran untuk Obat Asam Urat, Ini 3 Tips Terbaik Dapatkan Khasiatnya