4. Kurang aktivitas fisik
Setelah melahirkan, ibu biasanya disarankan untuk beristirahat selama beberapa minggu sebelum memulai aktivitas fisik yang lebih intens.
Selain itu, merawat bayi yang baru lahir juga sering kali mengurangi waktu yang bisa digunakan untuk berolahraga.
Aktivitas fisik yang terbatas ini dapat memperlambat proses metabolisme dan mengurangi pembakaran kalori, sehingga membuat berat badan susah turun.
5. Tubuh memerlukan waktu untuk pulih
Melahirkan adalah proses yang menuntut energi besar dan menyebabkan perubahan fisik yang signifikan pada tubuh. Setelah melahirkan, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya, terutama jika melahirkan melalui operasi caesar.
Dalam masa pemulihan ini, tubuh lebih fokus pada penyembuhan daripada pada penurunan berat badan.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan tubuh waktu yang cukup untuk pulih sebelum menargetkan penurunan berat badan yang drastis.
6. Menyusui dan penurunan berat badan
Menyusui sebenarnya bisa membantu membakar kalori ekstra, karena tubuh menggunakan energi untuk memproduksi ASI. Namun, tidak semua ibu mengalami penurunan berat badan yang signifikan karena menyusui.
Beberapa ibu justru mengalami peningkatan nafsu makan dan merasa lebih lapar saat menyusui, sehingga asupan kalori tetap tinggi dan berat badan susah turun.
Kesulitan untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan adalah hal yang wajar dan dialami oleh banyak ibu.
Faktor-faktor seperti perubahan hormon, kelelahan, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang berubah dapat memengaruhi proses penurunan berat badan.
Yang terpenting adalah memberikan tubuh waktu untuk pulih secara alami dan fokus pada kesehatan serta kesejahteraan, bukan hanya pada angka timbangan. Dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik yang teratur, tubuh akan perlahan kembali ke berat badan ideal. (*)
Baca Juga: Biaya Fasilitas Melahirkan di Rumah Sakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Berapa Kisarannya?