GridHEALTH.id – Banyak ibu yang mengalami kesulitan untuk kembali ke berat badan ideal setelah melahirkan. Padahal, sebagian besar berharap bisa segera mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelum hamil.
Namun, kenyataannya, tubuh sering kali membutuhkan waktu lebih lama untuk menurunkan berat badan setelah proses kehamilan dan melahirkan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Berikut yang perlu diketahui.
Penyebab badan susah kurus setelah melahirkan
Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa alasan mengapa setelah melahirkan, badan susah untuk kurus.
1. Perubahan hormon
Setelah melahirkan, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan. Hormon yang berperan penting dalam proses kehamilan, seperti estrogen dan progesteron, membutuhkan waktu untuk kembali ke level normal.
Hormon ini dapat memengaruhi penyimpanan lemak dan metabolisme tubuh, sehingga penurunan berat badan menjadi lebih lambat.
Selain itu, hormon prolaktin, yang berperan dalam produksi ASI, juga dapat menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak sebagai cadangan energi untuk menyusui.
2. Kelelahan dan kurang tidur
Merawat bayi yang baru lahir sering kali membuat ibu merasa sangat lelah dan kurang tidur. Kurangnya waktu istirahat ini bisa berdampak buruk pada proses penurunan berat badan.
Ketika tubuh kurang tidur, hormon ghrelin (yang merangsang nafsu makan) akan meningkat, sementara hormon leptin (yang mengatur rasa kenyang) akan menurun. Akibatnya, Anda cenderung merasa lebih lapar dan mengonsumsi lebih banyak makanan, yang berpotensi menambah berat badan.
3. Perubahan pola makan
Banyak ibu mengalami perubahan pola makan setelah melahirkan. Kesibukan merawat bayi sering kali membuat ibu tidak sempat memikirkan asupan makanan yang sehat dan bergizi.
Selain itu, stres dan kelelahan bisa menyebabkan Anda cenderung mengonsumsi makanan tinggi kalori atau camilan yang kurang sehat. Pola makan yang tidak teratur dan kurangnya perhatian pada nutrisi bisa membuat proses penurunan berat badan menjadi lebih sulit.
Baca Juga: Bayi Tak Kunjung Lahir? Ini Cara Alami dan Aman Agar Cepat Kontraksi Saat Melahirkan
4. Kurang aktivitas fisik
Setelah melahirkan, ibu biasanya disarankan untuk beristirahat selama beberapa minggu sebelum memulai aktivitas fisik yang lebih intens.
Selain itu, merawat bayi yang baru lahir juga sering kali mengurangi waktu yang bisa digunakan untuk berolahraga.
Aktivitas fisik yang terbatas ini dapat memperlambat proses metabolisme dan mengurangi pembakaran kalori, sehingga membuat berat badan susah turun.
5. Tubuh memerlukan waktu untuk pulih
Melahirkan adalah proses yang menuntut energi besar dan menyebabkan perubahan fisik yang signifikan pada tubuh. Setelah melahirkan, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya, terutama jika melahirkan melalui operasi caesar.
Dalam masa pemulihan ini, tubuh lebih fokus pada penyembuhan daripada pada penurunan berat badan.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan tubuh waktu yang cukup untuk pulih sebelum menargetkan penurunan berat badan yang drastis.
6. Menyusui dan penurunan berat badan
Menyusui sebenarnya bisa membantu membakar kalori ekstra, karena tubuh menggunakan energi untuk memproduksi ASI. Namun, tidak semua ibu mengalami penurunan berat badan yang signifikan karena menyusui.
Beberapa ibu justru mengalami peningkatan nafsu makan dan merasa lebih lapar saat menyusui, sehingga asupan kalori tetap tinggi dan berat badan susah turun.
Kesulitan untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan adalah hal yang wajar dan dialami oleh banyak ibu.
Faktor-faktor seperti perubahan hormon, kelelahan, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang berubah dapat memengaruhi proses penurunan berat badan.
Yang terpenting adalah memberikan tubuh waktu untuk pulih secara alami dan fokus pada kesehatan serta kesejahteraan, bukan hanya pada angka timbangan. Dengan pola makan sehat dan aktivitas fisik yang teratur, tubuh akan perlahan kembali ke berat badan ideal. (*)
Baca Juga: Biaya Fasilitas Melahirkan di Rumah Sakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Berapa Kisarannya?