Find Us On Social Media :

Mengenal Andropause pada Pria, Ini Tanda-tanda dan Kondisi yang Berisiko Mengalaminya

Tanda-tanda andropause atau penurunan hormon testosteron pada pria

GridHEALTH.id – Tak hanya wanita yang menopause, kondisi yang mirip juga bisa dialami pria. Namun, hal ini disebut dengan andropause.

Ya, andropause merupakan kondisi ketika kadar hormon testosteron mulai menurun, yang biasanya terjadi setelah usia 40 tahun.

Meski termasuk fase yang normal, andropause ternyata memiliki sejumlah efek pada pria, lo.

Maka dari itu, penting untuk memahami apa saja tanda-tanda andropause agar pria dapat mencari solusi yang tepat untuk menjaga kualitas hidup di masa tua.

Lantas, apa saja gejala andropause pada pria? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Tanda-tanda andropause

Menurut dr. Androniko Setiawan Sp.And, Dokter Spesialis Andrologi Rumah Sakit Pondok Indah dan IVF Centre, andropause merupakan kondisi menurunnya fungsi testis pada pria. 

“Hormon testosteron pria paling penting dan diproduksi 95 persen oleh testis. Fungsinya ini pembentukan karakter seks pria, mulai dari munculnya jenggot, pembesaran testis dan penis, dan memproduksi sperma." ungkap dr. Androniko dalam media briefing di Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2024). 

Namun, perlu diingat bahwa fungsi testosteron tidak hanya berhubungan dengan seks.

Ketika fungsi testosteron menurun, itu akan berpengaruh ke seluruh bagian tubuh, seperti:

Mood yang mudah berubah

- Sering sakit kepala

Baca Juga: Pengaruh Makanan Berlemak Pada Kehidupan Seksual, Kadar Testosteron Menurun!

- Imun yang memburuk

- Sindrom metabolik

- Otot mulai berkurang

- Osteoporosis

- Nafsu menurun

- Ereksi bermasalah

- Mortalitas

- Kehilangan semangat

- Anemia

- Payudara membesar

- Aktivitas seksual menurun

- Gampang capek dan marah

Baca Juga: Meningkatkan Testosteron dan ASI Dapat Dengan Konsumsi Bahan Alami, Fenugreek

- Mortalitas

- Depresi

Kondisi yang berisiko mengalami andropause

dr. Androniko menjelaskan ada dua kondisi yang berisiko lebih besar mengalami andropause, yaitu diabetes dan obesitas.

“Sayangnya, kebanyakan pria di Indonesia tidak mau periksa atau menganggap hal ini normal karena usia sudah tua, padahal tidak. Umur berapa pun harus serasa seperti masih muda.” ujar dr. Androniko.

“Testosteron yang rendah dapat mengakibatkan maupun diakibatkan oleh sindrom metabolik seperti tensi tinggi, obesitas, dan sebagainya, yang kemudian dapat memengaruhi faktor risiko terjadinya kardiovaksular, baik serangan jantung, stroke, dan sebagainya.” sambungnya.  

Cara mengatasi andropause

Tips utama yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi fungsi testosteron yang menurun adalah dengan mengubah gaya hidup.

“Coba gaya hidupnya diubah. Kalau faktor risikonya obesitas, maka berat badannya perlu dikurangi dengan olahraga, mengatur makan.” saran dr. Androniko.

“Mengubah gaya hidup juga membuat kolesterol dan tensinya lebih baik, olahraga juga membuat pembuluh darah membaik.” imbuhnya.

Selain memerhatikan gaya hidup, pengobatan juga bisa dilakukan jika memang diperlukan.

“Pemberian obat juga bisa dilakukan untuk memperbaiki kekurangan testosteron. Ada dua pengobatan, yaitu terapi sulih hormon atau Testosterone Replacement Therapy (TRT).” kata dr. Androniko.

Nah, itu dia penjelasan mengenai andropause pada pria. Semoga bermanfaat! (*)

Baca Juga: Ini Fungsi Testis pada Pria, Selain Menghasilkan Testosteron