Solusi: Menggunakan humidifier atau pelembap udara di kamar tidur dapat membantu meningkatkan kelembapan udara, sehingga saluran napas tetap lembap dan batuk dapat berkurang.
3. Postnasal drip
Postnasal drip terjadi ketika lendir dari hidung menetes ke belakang tenggorokan. Pada malam hari, kondisi ini dapat memburuk karena lendir yang menumpuk lebih sulit keluar saat berbaring.
Postnasal drip sering terjadi pada orang yang menderita alergi, sinusitis, atau flu, dan dapat menyebabkan iritasi di tenggorokan yang memicu batuk lebih sering.
Solusi: Jika Anda mengalami postnasal drip, cobalah untuk tetap terhidrasi dengan minum air putih sebelum tidur. Obat dekongestan atau semprotan hidung saline juga dapat membantu mengurangi penumpukan lendir.
4. Refluks asam lambung
Refluks asam lambung, atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), adalah kondisi di mana asam lambung naik ke tenggorokan, menyebabkan iritasi dan batuk.
Refluks ini cenderung lebih parah di malam hari karena posisi berbaring membuat asam lebih mudah mencapai tenggorokan. Batuk akibat refluks biasanya disertai dengan sensasi terbakar di dada atau tenggorokan.
Solusi: Hindari makan makanan berat atau minum minuman berkafein sebelum tidur. Tidur dengan kepala lebih tinggi juga dapat membantu mencegah asam lambung naik ke tenggorokan.
5. Alergi dan asma
Alergi terhadap debu, bulu hewan, atau tungau yang terdapat di tempat tidur bisa memperburuk batuk di malam hari. Bagi penderita asma, serangan asma juga sering kali memburuk saat malam hari, terutama jika ada pemicu alergi di sekitar kamar tidur.
Solusi: Pastikan tempat tidur selalu bersih dari debu dan alergen. Gantilah seprai secara rutin dan pertimbangkan untuk menggunakan sarung bantal dan kasur antialergen.
Batuk yang memburuk di malam hari bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari posisi tidur, udara kering, hingga kondisi medis seperti refluks asam lambung atau alergi.
Untuk mengurangi intensitas batuk di malam hari, pastikan untuk menjaga kelembapan udara, tidur dengan posisi kepala lebih tinggi, dan menghindari makanan yang memicu refluks. Jika batuk terus berlanjut atau semakin parah, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (*)
Baca Juga: Titik Refleksi untuk Mengatasi Batuk dan Gatal Tenggorokan, Praktikkan 5 Pijatan Ini