GridHealth.id - Belakangan, banyak ibu-ibu yang mengunggah template pesan seorang dokter yang berisi penjelasan mengenai manfaat zat besi pada bayi.
Disebutkan dalam template tersebut bahwa salah satu penyebab terhambatnya zat besi karena mengonsumsi teh.
"Mohon tidak memberikan teh kepda anak balita. Karena teh dapat menghambat penyerapan zat besi - ANEMIA.
Fungsi Zat Besi:
- membantu perkembangan otak - kecerdasan, kognitif, konsentrasi, IQ
- meningkatkan imunitas - kekebalan tubuh
- sumber energi otot - keterampilan motorik
- cegah stunting
Salam Sayang
dr. Jati Kusuma Wardhani, SpA".
Bahaya Teh pada Bayi
Meskipun teh dianggap sebagai minuman yang sehat bagi orang dewasa, pemberian teh pada bayi dapat menimbulkan berbagai risiko.
Baca Juga: 6 Cara Minum Teh Hijau Agar Cepat Kurus, Begini Tips Agar Lebih Berkhasiat
Berikut adalah beberapa bahaya yang perlu diperhatikan.
1. Kandungan Kafein
Banyak jenis teh, terutama teh hitam dan teh hijau, mengandung kafein.
Kafein dapat memengaruhi sistem saraf bayi yang masih berkembang.
Konsumsi kafein pada bayi dapat menyebabkan:
Gangguan Tidur: Kafein dapat membuat bayi sulit tidur atau terbangun lebih sering.
Kecemasan dan Gelisah: Kafein dapat meningkatkan kecemasan dan kegelisahan, yang dapat mengganggu kenyamanan bayi.
2. Risiko Dehidrasi
Bayi membutuhkan cairan yang cukup, dan memberikan teh dapat berisiko menyebabkan dehidrasi.
Teh, terutama yang mengandung kafein, dapat memiliki efek diuretik, yang dapat menyebabkan bayi kehilangan cairan lebih banyak.
Hal ini dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dan kesehatan bayi secara keseluruhan.
3. Gangguan Penyerapan Nutrisi
Beberapa jenis teh mengandung tanin, yang dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh.
Zat besi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Minuman Detoks untuk Membersihkan Wajah Berjerawat
Pemberian teh pada bayi dapat meningkatkan risiko anemia defisiensi besi, yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan mereka.
4. Kandungan Gula dan Bahan Tambahan
Banyak teh kemasan yang dijual di pasaran mengandung gula tambahan dan bahan kimia lainnya.
Pemberian minuman manis pada bayi tidak hanya meningkatkan risiko obesitas, tetapi juga dapat berkontribusi pada masalah gigi dan kesehatan jangka panjang.
5. Reaksi Alergi
Bayi memiliki sistem pencernaan yang sensitif dan mungkin mengalami reaksi alergi terhadap beberapa jenis teh atau bahan tambahan yang ada di dalamnya.
Pemberian teh yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare atau ruam.
6. Masalah Pencernaan
Teh dapat mengandung senyawa yang menyebabkan iritasi pada lambung.
Bayi yang mengonsumsi teh mungkin mengalami masalah pencernaan, seperti kembung, gas, atau nyeri perut.
Ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan rewel.
Apa yang Sebaiknya Diberikan pada Bayi?
Untuk menjaga kesehatan dan perkembangan bayi, berikut adalah beberapa pilihan yang lebih aman dibandingkan teh:
1. ASI atau Susu Formula: ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi, sementara susu formula juga dapat memenuhi kebutuhan gizi mereka.
2. Air Putih: Setelah bayi berusia enam bulan dan mulai makan makanan padat, air putih dapat diberikan dalam jumlah kecil.
Baca Juga: Rekomendasi Makanan Gizi Lengkap Keluarga Sehat agar Rambut Bayi Lebat
3. Jus Buah Segar (dilunakkan): Jika ingin memberikan jus, pastikan untuk mencairkannya dengan air dan tidak memberikannya dalam jumlah yang banyak.
Kesimpulan
Pemberian teh pada bayi bukanlah praktik yang disarankan.
Risiko yang terkait dengan kafein, dehidrasi, gangguan penyerapan nutrisi, dan potensi reaksi alergi dapat berdampak negatif pada kesehatan bayi.
Sebaiknya, berikan bayi ASI atau susu formula sebagai sumber utama nutrisi mereka, dan pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan jika ada keraguan mengenai pilihan makanan dan minuman yang tepat untuk bayi.