Selain itu, kebanyakan tidur sering kali dikaitkan dengan gaya hidup yang lebih pasif. Orang yang tidur terlalu banyak cenderung kurang bergerak atau berolahraga, yang juga berkontribusi pada peningkatan risiko obesitas dan diabetes.
Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan glukosa lebih efisien dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Dampak kurang tidur
Di sisi lain, kurang tidur juga memiliki dampak yang sama buruknya terhadap kadar gula darah. Tidur yang kurang dari 6 jam per malam dapat meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Selain itu, kurang tidur dapat meningkatkan rasa lapar dan membuat orang lebih cenderung mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat, yang pada akhirnya meningkatkan kadar gula darah.
Cara menjaga pola tidur yang sehat
Untuk menjaga keseimbangan gula darah, penting untuk mengatur pola tidur yang sehat. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:
1. Tidur cukup 7-8 jam per malam: Durasi tidur ini dianggap ideal untuk menjaga kesehatan tubuh dan menghindari risiko gula darah tinggi.
2. Jaga rutinitas tidur yang konsisten: Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari membantu menjaga ritme tubuh tetap seimbang.
3. Hindari tidur siang yang terlalu lama: Jika perlu tidur siang, usahakan hanya selama 20-30 menit agar tidak mengganggu kualitas tidur malam.
4. Berolahraga secara teratur: Aktivitas fisik membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Kebanyakan tidur memang dapat berkontribusi pada peningkatan gula darah, terutama jika dikombinasikan dengan gaya hidup yang pasif.
Tidur yang ideal adalah antara 7 hingga 8 jam per malam untuk menjaga keseimbangan hormon dan metabolisme tubuh, serta mencegah risiko penyakit seperti diabetes. Mengatur pola tidur yang sehat, berolahraga, dan menjaga asupan makanan dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. (*)
Baca Juga: Bagaimana Agar Gula Darah Kembali Normal? Ternyata Semudah Ini Caranya