3. Konsumsi obat atau pil kontrasepsi
Beberapa jenis obat, seperti pil kontrasepsi, dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Pil ini mengandung hormon yang bertujuan mencegah kehamilan, tetapi efek sampingnya bisa mengakibatkan menstruasi datang lebih cepat atau bahkan mengalami perdarahan di antara siklus.
Jika efek ini mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memilih metode kontrasepsi yang lebih sesuai.
4. Gangguan hormon tiroid
Tiroid adalah kelenjar yang menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Ketika hormon tiroid terganggu, entah itu hipotiroidisme atau hipertiroidisme, siklus menstruasi juga bisa terganggu.
Gejala gangguan tiroid lainnya termasuk kelelahan, rambut rontok, dan perubahan berat badan. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat membantu mendeteksi gangguan ini lebih awal.
5. Perimenopause
Bagi wanita yang mendekati usia 40-an, perubahan siklus menstruasi bisa menjadi tanda perimenopause, periode transisi menuju menopause.
Pada fase ini, produksi hormon estrogen mulai berfluktuasi dan menyebabkan menstruasi tidak teratur, termasuk datang lebih cepat dari biasanya. Konsultasikan dengan dokter jika mengalami perubahan signifikan pada siklus untuk memastikan penanganan yang tepat.
6. Pola makan dan gaya hidup tidak sehat
Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan pola makan yang buruk bisa mempengaruhi keseimbangan hormon tubuh.
Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi serta menghindari kebiasaan yang tidak sehat dapat membantu menjaga siklus menstruasi tetap teratur.
Menstruasi yang datang lebih cepat bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stres hingga gangguan hormon.
Menjaga gaya hidup sehat dan konsultasi dengan dokter bila ada perubahan drastis dalam siklus dapat membantu wanita memahami dan mengatasi perubahan tersebut. (*)
Baca Juga: Dialami Banyak Wanita, Kenapa Kalau Haid Badan Menjadi Sakit Semua?