Cordlife Group berinvestasi sebesar delapan belas miliar rupiah (Rp 18 miliar) untuk membangun Laboratorium Diagnostik Molekuler pada fasilitas Cordlife Persada ini.
Investasi yang digelontorkan ini akan menjadikan Cordlife Persada sebagai infrastruktur komprehensif, yang meliputi Laboratorium Penyimpanan Darah Tali Pusat dan Tali Pusat, Laboratorium Medis Patologi Klinis, hingga Laboratorium Diagnostik Molekuler.
Lokasinya berada di Jalan Bungur Raya No. 23, Jakarta Pusat dan sudah mulai beroperasi di bulan Oktober 2024.
Retno kembali menambahkan, “Investasi 18M yang digelontorkan ini merupakan bagian dari komitmen kami membangun infrastruktur yang komprehensif. Kami mempersiapkan hal ini untuk mendukung kemandirian kesehatan nasional dengan memastikan pengelolaan sampel biologis sesuai regulasi pemerintah. Undang-undang kesehatan yang terbaru membatasi pengiriman sampel biologis ke luar negeri tanpa izin. Dan kami berkomitmen untuk patuh karena peraturan ini bertujuan untuk memastikan perlindungan sumber daya genetik dan privasi individu Indonesia.”
”Cordlife fokus untuk melayani keluarga Indonesia, mulai dari pasar ibu dan anak, hingga seluruh anggota keluarga. Dengan tiga laboratorium yang dimiliki, kami dapat melayani kebutuhan NIPT bagi ibu hamil, penyimpanan darah tali pusat milik bayi, bahkan memeriksa kesehatan bagi seluruh anggota keluarga, hingga yang berusia lanjut.” tambah Retno Suprihatin.
Ivan Yiu, Group Chief Executive Officer Cordlife Limited, menambahkan, “Investasi ini bertujuan untuk menghadirkan layanan Non-invasive Prenatal Test (NIPT) lokal pada pasar Indonesia, sehingga diharapkan semakin banyak ibu hamil yang dapat mengakses layanan penapisan kelainan kromosom ini. Namun, tidak hanya itu saja, laboratorium diagnostik molekuler Cordlife Persada juga akan berperan sebagai central hub pemeriksaan NIPT dari anak perusahaan Cordlife di negara-negara lain seperti Malaysia, Hong Kong dan Philippine.”
Intan Widya Sukma, Product Manager Cordlife Persada turut menyatakan, “Pada prinsipnya, NIPT adalah pemeriksaan skrining untuk memeriksa kelainan kromosom pada janin. Pemeriksaan ini sudah lama diketahui memiliki tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Untuk Cordlife NIPT sendiri, kami mendatangkan peralatan dan teknologi yang paling mutakhir dari generasi terbaru. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk memeriksa sampai dengan 142 kelainan, yang paling dikenal di antaranya adalah Down Syndrome.”
Intan kembali menambahkan, selain harga yang kompetitif dan cakupan kelainan yang diperiksakan luas, Cordlife NIPT juga memberikan perlindungan tambahan untuk memberi rasa tenang dan nyaman setelah pemeriksaan NIPT dilakukan.
“Perlindungan tambahan yang diberikan seperti misalnya fasilitas pemeriksaan diagnosis konfirmasi jika hasil tes NIPT dinyatakan berisiko tinggi sebagai lanjutan dari pemeriksaan NIPT,” katanya.
”Dalam kaitannya dengan layanan NIPT, Cordlife juga sudah lama bekerja sama dengan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) untuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai kelainan kromosom yang paling sering terjadi, yaitu Down Syndrome. Selain itu, melalui kerja sama ini, Cordlife bersama dengan POTADS ingin memberikan dukungan sosial bagi orang tua yang janinnya terdeteksi mengalami Down Syndrome, agar mereka memiliki wadah untuk berbagi pengalaman serta informasi dengan orang tua penyandang Down Syndrome lainnya,” tutup Intan. (*)
Baca Juga: Jutaan Ibu Hamil di Indonesia Alami Kurang Gizi, Menkes Budi Gunadi Ingatkan Pentingnya Mikronutrien