Find Us On Social Media :

Kebiasaan yang Bisa Meningkatkan Risiko Stroke, Hindari Sekarang!

Kebiasaan yang meningkatkan risiko stroke

GridHEALTH.id - Kenali apa saja kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko stroke.

Stroke adalah salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia.

Penyakit ini terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun perdarahan (stroke hemoragik).

Risiko stroke dapat meningkat karena berbagai faktor, termasuk gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari yang tampak sepele namun sebenarnya berdampak besar bagi kesehatan.

Memahami kebiasaan yang bisa memicu stroke akan membantu kita menjaga kesehatan otak dan mencegah terjadinya penyakit ini.

Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko stroke.

Kebiasaan yang Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

1. Pola Makan Tidak Sehat

Pola makan yang kaya lemak jenuh, garam, dan gula berlebihan adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk stroke.

Makanan tinggi lemak jenuh, seperti makanan cepat saji, gorengan, dan daging olahan, bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang dapat membentuk plak di arteri dan menyebabkan penyumbatan.

Makanan tinggi garam, seperti camilan kemasan dan makanan kalengan, bisa meningkatkan tekanan darah yang menjadi faktor risiko utama stroke.

Sebagai gantinya, pilihlah makanan yang rendah garam dan lemak jenuh serta perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein sehat seperti ikan dan kacang-kacangan.

Mengatur pola makan yang seimbang akan membantu menjaga tekanan darah dan kolesterol dalam batas aman.

Baca Juga: Stroke pada Remaja: Pahami Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

2. Merokok

Merokok adalah salah satu kebiasaan yang paling berbahaya bagi kesehatan, termasuk dalam meningkatkan risiko stroke.

Kandungan nikotin dalam rokok bisa meningkatkan tekanan darah, sementara bahan kimia lain dalam rokok dapat merusak dinding arteri, membuatnya lebih rentan terhadap penumpukan plak.

Selain itu, merokok juga mengurangi kadar oksigen dalam darah, yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk otak.

Jika Anda merokok, upaya untuk berhenti merupakan langkah penting dalam mencegah stroke. Dukungan dari keluarga, teman, atau program berhenti merokok bisa sangat membantu.

3. Kurang Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik juga bisa meningkatkan risiko stroke.

Gaya hidup yang tidak aktif, seperti terlalu lama duduk atau jarang berolahraga, dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh, yang berkontribusi terhadap obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes – tiga kondisi yang sangat berhubungan dengan risiko stroke.

Aktivitas fisik yang teratur, seperti jalan kaki, jogging, bersepeda, atau latihan kekuatan, bisa membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengendalikan tekanan darah.

Cobalah untuk melibatkan diri dalam aktivitas fisik selama setidaknya 150 menit per minggu, atau sekitar 30 menit sehari.

Ini tidak hanya baik untuk mencegah stroke, tetapi juga mendukung kesehatan jantung dan sistem tubuh secara keseluruhan.

4. Kebiasaan Mengonsumsi Alkohol Berlebihan

Mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan kerusakan jantung, serta meningkatkan risiko terjadinya stroke.

Alkohol yang berlebihan juga dapat merusak hati, yang berdampak pada sistem pembekuan darah dan meningkatkan risiko perdarahan di otak (stroke hemoragik).

Baca Juga: Apakah Stroke yang Menyerang Usia Muda Lebih Mudah Disembuhkan?

Batas aman untuk konsumsi alkohol adalah satu hingga dua gelas per hari untuk pria dan satu gelas per hari untuk wanita.

Jika memungkinkan, batasi konsumsi alkohol atau hindari sama sekali demi menjaga kesehatan jangka panjang. Minum air putih, jus buah alami, atau teh tanpa gula bisa menjadi alternatif yang lebih sehat.

5. Kurang Tidur atau Pola Tidur Tidak Teratur

Tidur adalah waktu tubuh untuk memperbaiki dan meregenerasi sel-sel yang rusak.

Namun, kebiasaan kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur bisa mengganggu fungsi tubuh dan meningkatkan risiko stroke.

Kurang tidur bisa menyebabkan gangguan metabolisme, meningkatkan tekanan darah, serta memicu inflamasi kronis, yang semuanya dapat memicu stroke.

Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam dan cobalah menjaga jadwal tidur yang konsisten.

Jika Anda sering merasa lelah atau mengalami gangguan tidur seperti sleep apnea, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

6. Mengabaikan Stres

Stres yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada tubuh, termasuk meningkatkan tekanan darah dan merusak arteri.

Saat kita stres, tubuh melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin, yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Selain itu, stres yang berlebihan sering kali mendorong seseorang untuk mengadopsi kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula.

Mengelola stres melalui meditasi, olahraga, hobi, atau berkonsultasi dengan terapis adalah cara-cara yang dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mencegah penyakit serius seperti stroke.

Baca Juga: Bisa Menyelamatkan Nyawa, Begini Pertolongan Pertama untuk Gejala Stroke yang Tepat

7. Mengabaikan Kontrol Tekanan Darah dan Gula Darah

Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama stroke yang sering diabaikan.

Begitu pula dengan kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes, yang bisa merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.

Kedua kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadarinya sampai terjadi komplikasi.

Untuk mencegah stroke, penting untuk memeriksakan tekanan darah dan kadar gula darah secara berkala.

Jika dokter menyarankan pengobatan atau perubahan gaya hidup untuk mengontrol kondisi tersebut, patuhi rekomendasi tersebut dengan disiplin.

Stroke adalah penyakit yang bisa dicegah dengan menjaga gaya hidup sehat dan menghindari kebiasaan berisiko.

Mulai dari memperbaiki pola makan, berhenti merokok, meningkatkan aktivitas fisik, hingga menjaga pola tidur dan mengelola stres, semua upaya tersebut dapat membantu menurunkan risiko stroke secara signifikan.

Meskipun kebiasaan-kebiasaan ini tampak sepele, dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang sangat besar.

Waspadai dan hindari kebiasaan berisiko ini untuk menjaga kesehatan otak serta kualitas hidup yang lebih baik.

Nah, itu dia beberapa kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko stroke.

Hindari dari sekarang, ya! (*)

Baca Juga: Jadi Penyebab Utama Kecacatan dan Kematian, Begini Cara Mencegah Stroke yang Penting Dilakukan