GridHealth.id - Stroke umumnya dianggap sebagai masalah kesehatan yang lebih sering menyerang orang dewasa, terutama lansia.
Namun, belakangan ini, kasus stroke pada remaja juga semakin sering dilaporkan.
Kondisi ini dapat menimbulkan dampak serius pada kesehatan fisik dan mental.
Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, serta langkah-langkah penanganan stroke pada remaja.
Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Kekurangan aliran darah dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak dan kehilangan fungsi otak yang penting.
Meskipun stroke lebih umum terjadi pada orang tua, remaja dapat mengalaminya akibat beberapa faktor, antara lain:
Beberapa kondisi medis, seperti hipertensi, diabetes, dan kelainan pembuluh darah, dapat meningkatkan risiko stroke pada remaja.
Infeksi tertentu, seperti infeksi jantung (endokarditis), dapat menyebabkan pembekuan darah yang memicu stroke.
Pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko stroke.
Beberapa remaja mungkin memiliki gangguan genetik yang menyebabkan darah mudah membeku, meningkatkan risiko stroke.
Baca Juga: Waspada Heat Stroke Saat Indonesia Makin Panas, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar