GridHEALTH.id – Stroke ringan, yang juga dikenal sebagai mini-stroke atau serangan iskemik sementara (transient ischemic attack), adalah kondisi di mana aliran darah ke otak terhenti untuk waktu singkat.
Meski disebut ringan, 50% pasien yang mengalami stroke ringan berisiko terkena stroke dalam waktu 5 tahun.
Dalam rangka Hari Stroke Sedunia, yuk kita kenali gejala stroke ringan untuk mencegah komplikasi yang lebih berbahaya.
Lantas, apa saja gejala stroke ringan? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Stroke ringan atau mini-stroke, tidak merusak sel-sel otak seperti pada stroke yang sebenarnya. Kendati demikian, stroke ringan dapat menunjukkan gejala mirip stroke dan menjadi tanda peringatan potensi stroke di masa depan.
Biasanya, stroke ringan berlangsung kurang dari 24 jam, hanya beberapa menit atau 1-2 jam. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 90% kasus iskemik sementara pulih dalam 4 jam tanpa menyebabkan kerusakan.
Kurangnya suplai darah sementara ke otak menjadi penyebab utama kondisi ini. Sekitar 15% dari total volume darah tubuh dialirkan ke otak melalui kontraksi jantung dan pergerakan sistem arteri. Ketika jumlah darah ini berkurang, fungsi otak dan organ tubuh lainnya dapat terganggu.
Menurut Asosiasi Jantung Amerika, iskemia serebral sementara dapat mengurangi harapan hidup pasien sebesar 20%.
Bahkan, sekitar 10-15% pasien mengalami stroke sungguhan dalam 3 bulan setelah mengalami serangan iskemik sementara, dan 50% dari mereka mengalami stroke dalam 48 jam setelah stroke ringan.
Serangan iskemik sementara terbilang sulit diidentifikasi. Namun, melansir dari vinmec.com, beberapa gejalanya meliputi:
- Kenaikan tekanan darah secara tiba-tiba
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar