Para ahli merekomendasikan ibu hamil untuk membatasi asupan kafein, maksimal 200 mg per hari (setara dengan sekitar satu cangkir kopi).
4. Makanan tinggi lemak jenuh
Makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan dan makanan cepat saji, juga sebaiknya dihindari.
Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol, memicu gangguan pencernaan, serta menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat bagi ibu hamil.
Sebaiknya pilihlah lemak sehat, seperti yang ditemukan dalam alpukat atau kacang-kacangan.
5. Jus buah segar yang tidak dipasteurisasi
Meskipun jus buah terlihat sehat, jus yang tidak dipasteurisasi berpotensi mengandung bakteri yang berbahaya, seperti E.coli atau Listeria.
Bakteri ini dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin. Sebagai gantinya, pilih jus buah yang dipasteurisasi atau konsumsi buah segar yang sudah dicuci bersih.
6. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi
Beberapa jenis ikan, seperti ikan tuna besar, hiu, dan makarel, mengandung merkuri dalam kadar yang tinggi. Mengonsumsi merkuri berlebih dapat berdampak buruk pada sistem saraf janin.
Sebagai alternatif, ibu hamil bisa mengonsumsi ikan dengan kadar merkuri rendah, seperti salmon atau sarden, yang kaya akan asam lemak omega-3.
Menjaga asupan makanan saat sarapan sangat penting bagi ibu hamil untuk mendukung perkembangan janin yang sehat dan menjaga kondisi tubuh tetap fit.
Pilihlah sarapan yang kaya nutrisi, rendah gula, serta aman dari bakteri dan bahan berbahaya.
Menu sehat yang tepat akan membantu ibu hamil memulai hari dengan energi yang cukup dan kesehatan optimal. (*)
Baca Juga: 6 Gizi Lengkap Keluarga Sehat yang Sering Terlupakan oleh Ibu Hamil