GridHEALTH.id - Tak dapat dipungkiri, setiap orang pasti memiliki kondisi kesehatan tertentu, tak terkecuali ibu hamil.
Ada beberapa penyakit yang patut disimak dan dipelajari lebih lanjut oleh ibu hamil tentang dampak penyakit di masa kehamilan. Salah satunya epilepsi. Benarkah ibu pengidap epilepsi sebabkan anak ADHD?
Baca Juga : Indonesia Urutan 5 Jumlah Bayi Prematur Terbanyak di Dunia, Risiko ROP
Menurut KBBI, epilepsi merupakan penyakit pada pusat susunan saraf, yang timbul sewaktu-waktu berupa kekejangan, dan perubahan gerak-gerik jiwa sewaktu penyakit itu menyerang, bisa saja menyebabkan pingsan.
Terdapat opini, ketika seorang ibu hamil menderita epilepsi dan menggunakan obat anti kejang (valproate) selama kehamilan, ada kemungkinan bahwa bayinya akan mengidap ADHD.
Baca Juga : Ini Moms, Enam Cara Atasi Nyeri Lutut Dengan Mudah dan Murah
Pada studi kasus di Aarhus University, Denmark menyatakan bahwa tidak dapat membuktikan bahwa obat tersebut menyebabkan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), namun hal ini menimbulkan dampak tertentu pada janin.
"Kemungkinan janin terpapar valporite ini hanya 48% lebih tinggi dari anak yang sudah mengalami ADHD hingga dewasa," ujar Dr. Jakob Christensen dari Aarhus University.
Baca Juga : Sering Mencuci Rambut Bikin Rambut Rusak? Ternyata Hal Ini Penyebabnya
"Namun, penggunaan valproate selama kehamilan dikaitkan dengan risiko ADHD yang kecil.
Jumlah ibu yang mengonsumsi obat-obatan tersebut selama masa kehamilan meningkat secara signifikan, dan jumlah keturunan atau anak yang dilahirkan dengan kondisi kejiwaan seperti ibunya pun makin bertambah," tambah Christensen.
Sementara itu Dr. Fred Lado peneliti dari Queens and Long Island menyatakan bahwa obat epilepsi menghasilkan cacat lahir hingga 10 % dari anak-anak yang terpapar dalam rahim, mengurangi IQ anak rata-rata, dan meningkatkan kemungkinan masalah perilaku lainnya.
Baca Juga : Berita Kesehatan Pria: Virus Gondok Bisa Sebabkan Impotensi, Simak Gejalanya!
"Studi terbaru mencatat banyak pengguna obat antikejang tersebut adalah wanita usia subur," kata Lado.
"Wanita harus diberitahu sepenuhnya tentang risiko dan konseling tentang penggunaan valproate semasa hamil," tambahnya.
Namun Ibu harus tetap tenang meskipun memang banyak penelitian menyebutkan, obat antikejang yang diberikan, selama masa kehamilan itu tidak baik bagi janin dan perkembangannya.
Baca Juga : Pijat Bayi dengan Baby Losion, Metabolisme dan Daya Tahan Tubuh Optimal
Alternatif lain agar Moms terhindar dari pengaruh obat-obatan bisa dengan mengonsumsi berbagai pilihan makanan menyehatkan.
Karena selain menyehatkan bagi diri Moms, baik bagi perkembangan janin di dalam perut.
Baca Juga : Berbahaya, Ini Risiko Kesehatan pada Anak dan Janin Jika Orangtua Merokok!
Yuk, mulai sekarang kurangi konsumsi obat-obatan kimia dan mulai hidup sehat serta lakukan refreshing agar Ibu dan janin tidak stres selama masa kehamilan. (*)
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar