GridHealth.id - Banyak anggapan yang beredar bahwa ibu yang telah melahirkan secara sesar tidak bisa melahirkan normal.
Sebab ibu yang telah melahirkan secara sesar dikhawatirkan akan mengalami pecah rahim, pendarahan, dan komplikasi kelahiran saat mencoba melahirkan normal.
Baca Juga : Seperti Inilah Cara Aman Menyusui Bayi Saat Ibu Sedang Batuk Pilek
Padahal faktanya tidak begitu. Ibu yang telah melahirkan secara sesar tetap bisa melahirkan normal.
Beberapa penelitian telah menyatakan bahwa 60-80% ibu yang telah melahirkan sesar bisa berhasil melahirkan normal.
Biasanya hal ini dinamakan dengan Vaginal Birth After Caesarean (VBAC) atau Trial of Labor After Caesarean (TOLAC).
Baca Juga : Payudara Sehat Seksi Didapat Hanya Dengan 7 Cara Favorit Ini
Keselamatan ibu hamil dan janin ialah hal utama untuk mempertimbangkan boleh tidaknya melahirkan normal setelah melahirkan sesar (VBAC).
Keputusan untuk VBAC harus selalu didasari oleh keputusan pribadi dan saran medis yang cermat serta menyeluruh.
Baca Juga : Inilah Fakta Kanker Nasofaring yang Diderita Ustadz Arifin Ilham
Sebelum melakukan VBAC, ibu hamil sebaiknya telah memenuhi beberapa kriteria berikut ini:
- Tidak memiliki lebih dari dua persalinan transversal yang melintang rendah
- Tidak boleh memiliki bekas luka di rahim selama persalinan di masa lalu
- Tidak boleh memiliki riwayat anomali rahim atau ruptur
Baca Juga : Sering Mencuci Rambut Bikin Rambut Rusak? Ternyata Hal Ini Penyebabnya
- Tidak memiliki tekanan darah tinggi
- Letak janin melintang
- Kehamilan kembar
- Letak janin sungsang
Baca Juga : Heboh Pria Dengan Dua Alat Kelamin Bikin Geger, Ini Penjelasannya
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan, VBAC lebih aman daripada melahirkan sesar secara berulang.
Namun tak dapat dipungkiri, VBAC kadangkala disertai dengan serangkaian risiko dan kemungkinan komplikasi yang bisa saja terjadi. Salah satunya ialah risiko ruptur uterus.
Kondisi ini terjadi pada sekitar 1 dari 500 perempuan yang melahirkan secara normal, terutama bagi mereka yang persalinannya harus diinduksi.
Baca Juga : Cara Menyimpan Obat-obatan Harus Tapat, Salah Bisa Menjadi Racun!
Berikut ini beberapa risiko yang sebaiknya dipertimbangkan dan dipersiapkan sebelum melakukan VBAC.
- Operasi caesar yang disertai dengan risiko
- Tinggal di rumah sakit berkepanjangan sekitar 4 sampai 5 hari, kecuali komplikasi
- Kemungkinan infeksi pada rahim, kandung kemih, atau insisi bedah
Baca Juga : Sering Kedutan? 4 Perawatan Mata ini Dapat Dilakukan di Rumah
- Kemungkinan cedera pada kandung kemih, usus, atau organ terdekat lainnya
- Kemungkinan nyeri dan ketidaknyamanan insisi bedah
- Risiko minimal pada masalah pernapasan bayi
Baca Juga : 2 Cara Ampuh Membersihkan Lendir pada Hidung Bayi, Jarang Diketahui
- Peningkatan risiko operasi caesar di masa depan
- Pendarahan hebat yang mungkin diperlukan histerektomi atau pengangkatan rahim
Bila ibu hamil yang hendak melahirkan normal setelah melahirkan caesar, sebaiknya siapkan terlebih dahulu beberapa rencana VBAC berikut ini:
- Belajar tentang VBAC
- Pilih rumah sakit yang lengkap yang menawarkan VBAC
Baca Juga : Simak 5 Khasiat Minyak Calendula Untuk Mengatasi Masalah Kulit
- Makan dengan sehat dan tetap aktif selama kehamilan
- Biarkan persalinan Amulai secara alami
- Meskipun telah menetapkan hati untuk VBAC tetapi tetap persiapkan diri untuk melahirkan caesar bilakomplikasi muncul
Baca Juga : Ini Moms, Enam Cara Atasi Nyeri Lutut Dengan Mudah dan Murah
- Bicarakan segala keputusan pada keluarga dan dokter.
Bagaimana, semoga sudah semakin paham, dan ibu tidak putus asa untuk bisa melahirkan normal alias pervaginam, walaupun kelahiran yang lalu dengan cara sesar.
Source | : | WebMD,americanpregnancy.org,pregnancybirthbaby.org.au,acog.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar