Selain mengontrol tekanan darah dan melakukan pola hidup sehat, dalam kasus-kasus tertentu dokter juga akan memberikan beberapa alternatif untuk mengurangi risiko preeklamsia.
Seperti meresepkan aspirin dosis rendah setiap hari - antara 60 dan 81 miligram - dimulai di akhir trimester pertama.
Serta suplemen kalsium untuk mencegah terjadinya preeklamsia.
Baca Juga : Jangan Sering Foto Bayi! Flash Kamera Menyebabkan Kebutaan Pada Bayi
Belajar dari pengalaman Winda Viska, ada beberapa hal yang perlu dipahami mengenai preeklamsia.
Pertama, preeklamsia merupakan salah satu penyebab kematian terbesar menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Mengutip data hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab terbanyak kematian ibu hamil adalah preeklamsia, dengan angka kejadian sebesar 5,3%.
Ada beberapa faktor risiko penyebab preeklamsia yang perlu diwaspadai.
Baca Juga : Hati-hati Moms, Ini Dia Tiga Penyebab Tak Lancar Menyusui ASI
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar