Untuk setiap alergen, lama proses terapinya antara lima sampai sepuluh menit. Terapi dilakukan seminggu dua kali, dengan jarak empat hari untuk setiap terapi.
Untuk setiap alergen dibutuhkan minimal empat kali terapi. Setelah itu dilakukan tes ulang, jika alergennya masih ada maka dilakukan pengulangan beberapa kali sampai hilang.
Baca Juga : Bayi Bisa Juga Terkena Penyakit Tuberculosis alias TBC atau TB
Sebelum terapi dilakukan, yaitu selama enam jam sebelum terapi, kita tidak minum kopi atau minuman dan obat-obatan berkadar kafein tinggi.
Pantangan ini tentu mudah dijalani anak. Selanjutnya, ada empat tahap yang harus dilalui.
Pertama adalah tahap basic, yaitu penyesuaian tubuh untuk menerima gelombang elektromagnetik.
Kedua geopaty, dilakukan dengan menempelkan sebuah alat ke bagian kaki. Tahap ini berfungsi menghilangkan efek radiasi akibat alat-alat elektronik di sekitar pasien.
Baca Juga : Ini Alasan Pria 17 Tahun Menikahi Wanita Usia 70 Tahun, Hormon Seksualnya Meningkat
Ketiga yaitu scar, dilakukan dengan alat yang sama namun diarahkan pada pusar pasien. Gunanya menghilangkan hambatan terhadap gelombang akibat luka atau keloid yang mungkin ada di tubuh pasien. Terakhir adalah terapi itu sendiri.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar