Sedangkan formula hidrolisat ekstensif mempunyai molekul protein < 10 kDa. Formula jenis ini baik digunakan untuk bayi-bayi yang alergi terhadap protein susu sapi.
Bayi yang normal (tak bermasalah dengan alergi) bisa mengonsumsi susu formula berbahan dasar susu sapi.
Sedangkan bayi dengan riwayat alergi dalam keluarga (ayah, ibu atau saudara kandung menderita asma, sering bersin-bersin, atau menderita eksim kulit) bisa dipertimbangkan untuk diberi susu formula hidrolisat parsial.
Hanya saja susu ini memang sulit ditemui dan harganya pun mahal.
Baca Juga : Sudah Berikan MPASI? 5 Cara Mengenalkan Bayi dengan Makanan Padat
Sementara untuk bayi yang alergi terhadap protein susu sapi, pertimbangkan untuk menggunakan susu formula kedelai atau susu hidrolisat protein ekstensif.
Namun menurut penelitian, sekitar 30% bayi yang alergi susu sapi biasanya alergi susu kedelai pula. Waspadai hal ini.
Pemilihan susu formula untuk bayi juga harus memerhatikan usia dan kebutuhan nutrisinya (dapat dilihat dalam komposisi gizinya). Komposisi nutrisi untuk bayi di bawah 6 bulan belum sebesar kebutuhan usia di atasnya."
Tanya: Seperti apa bentuk ketidakcocokan bayi dengan susu formula yang ia konsumsi?
Jawab: Paling sering, timbul ruam-ruam pada pipi dan bagian tubuh yang lain.
Ada juga dengan gejala kolik yang berulang, muntah, diare, berat badan susah naik, batuk berulang, dan sebagainya.
Baca Juga : Hati- Hati Kabar Hoax, Terapi Sel Punca pada Pasien Down Syndrome dan Cerebral Palsy
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar