Menurut penelitian, bayi yang mengonsumsi formula lebih besar kemungkinannya untuk mengalami diare, infeksi saluran napas, obesitas dan penyakit diabetes di kemudian hari daripada bayi yang mendapat ASI.
Karenanya, sedapat mungkin upayakan selalu pemberian ASI eksklusif mengingat ASI mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk perkembangan dan kematangan sel-sel usus bayi.
Dengan begitu, pertahanan usus bayi lebih baik dan relatif lebih tahan terhadap penyakit."
Tanya: Apakah sesudah bayi usia ASI eksklusif, perlu mendapat tambahan susu formula?
Jawab: ASI masih bisa tetap diberikan sampai anak 2 tahun. Namun jangan lupa, setelah usia 6 bulan, bayi harus diperkenalkan dengan makanan padat pertamanya.
Baca Juga : Jangan Khawatir, Wanita Dengan Kanker Serviks Bisa Kok Punya Anak
Bila bayi sebelumnya memang hanya mengonsumsi susu formula saja, maka konsumsi susu formula tetap dilanjutkan di usia selanjutnya.
Hanya, perhatikan apakah bayi bisa mencerna susu formula lanjutannya atau tidak mengingat kandungan nutrisi susu formula lanjutan memiliki kandungan lebih tinggi dibanding susu formula di usia sebelumnya.
Jika sistem pencernaan bayi belum siap, bisa saja timbul diare atau gangguan saluran cerna lainnya.
Peralihan ke susu formula lanjutan hendaknya dilakukan secara perlahan untuk melihat reaksinya.
Misalnya, satu takar dulu baru nanti ditambahkan sesuai kebutuhannya, boleh juga mencampurkan susu formula sebelumnya dengan susu formula lanjutan, itu boleh-boleh saja.
Baca Juga : Benar Atau Tidak ? Anak Jadi Hiperaktif Akibat Efek Sugar Rush
Kalau pemberian susu formula di usia-usia sebelumnya bisa sehari 8 kali, maka setelah usia 6 bulan cukup diberikan 7 kali @ 180-200 ml disamping makanan padat pertamanya.
Jika makanan padat sudah dapat dikonsumsi bayi sebanyak 3 kali sehari, maka susu dapat diberikan 2-3 kali sehari di usia 9-12 bulan.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar