Mungkin karena di musim panas, kondisi kesehatan masyarakat lebih sehat dengan dukungan cuaca yang hangat.
Sehingga membuat aktivitas di luar rumah jadi lebih sering dan suasana hati pun lebih menyenangkan.
Baca Juga : Kreatinin Tinggi Bisa Merusak Ginjal, Ini 5 Tips Cara Menurunkan
Di sisi lain, penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat terhadap 20.000 kehamilan menunjukkan hasil yang mencengangkan.
Penelitian yang dilakukan pada 2004-2009 itu menunjukkan, pembuahan yang dilakukan pada bulan Juni lebih berisiko mengalami keguguran atau lahir prematur.
Meski belum pasti alasannya, tetapi para peneliti menduga karena bulan Juni adalah masa tanam dimana para petani menggunakan pestisida, racun ini kemudian menyebar ke udara dan terisap.
Kasus yang paling banyak ditemukan adalah spina bifida (tulang belakang tidak terbentuk sempurna) dan kematian mendadak pada bayi.
Hasil penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society for Reproductive Medicine ini juga menyebutkan, waktu terbaik untuk pembuahan adalah Desember.
Hal ini memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap tingkat kelahiran yang sukses dan bayi yang lahir berpeluang lebih sehat.
Baca Juga : Ada Aturan BPJS Terbaru, Siap-siap Pasien Tak Gratis 100% Lagi
Tetapi mengenai alasan yang lebih pasti, para peneliti belum menemukannya. Mungkin karena di bulan Desember, masyarakat berbahagia meraya kan liburan akhir tahun.
Source | : | Tabloid Nakita,nakita.grid.id,The Huffington Post |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar