Keseimbangan ekosistem secara alami akan terjaga, bila ibu selalu menjaga kebersihan vagina dan tetap menjaga wilayah vagina tetap kering.
3. Lakukan pemeriksaan wilayah sekitar organ intim
Dengan begitu bila terjadi infeksi dapat segera diketahui. Infeksi ditandai dengan terjadinya perubahan warna di daerah sekitar vagina (menjadi lebih merah) dan terkadang disertai bau yang kurang sedap juga rasa gatal.
Jika ditemukan tanda-tanda seperti itu berkonsultasilah pada dokter ahli obstetri-ginekologi serta dokter ahli kulit dan kelamin.
4. Gunakan cairan pembersih secukupnya
Pilihlah cairan pembersih khusus vagina yang kadar pH-nya antara 3-4 (bisa dibaca pada kemasan).
Hindari pembersih yang memiliki pH tinggi karena akan membuat kulit kelamin cepat keriput, dan mematikan bakteri baik.
Baca Juga : Bahaya Tusuk Gigi Tertelan, Dari Melukai Jantung Hingga Merobek Usus
5. Pilih celana dalam katun
Katun dapat menyerap keringat dengan baik. Bahan lain, misalnya, nilon yang bersifat panas dapat menimbulkan kelembapan berlebihan dan mendorong tumbuhnya jamur serta bakteri patogen di wilayah vagina.
Gantilah celana dalam minimal 2 kali sehari atau 3-4 kali bagi yang memiliki mobilitas tinggi.
6. Hindari mengenakan celana atau jins yang ketat
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar