Sementara, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, biasanya tren DBD akan menurun di bulan Februari akibat berbagai pihak sudah melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk sehingga jumlah nyamuk akan berkurang. Itu artinya jumlah kasus DBD pun menurun.
Baca Juga : Mandi Air Hangat Bantu Turunkan Kolesterol dan Kadar Gula Darah
Meski demikian, pemberantasan sarang nyamuk apabila dilakukan lebih cepat, tentunya akan lebih baik. Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memberantas nyamuk;
1. Memastikan rumah bebas nyamuk dan jentik nyamuk
Sebagian besar kasus DBD bermula dari rumah. Maka itu kita harus memastikan rumah bebas dari nyamuk. Caranya dengan rajin membersihkan rumah, memastikan tidak ada air tergenang, dan rutin menguras bak mandi.
2. Jaga daya tahan tubuh
Nyamuk DBD biasanya menyerang di musim hujan berlanjut hingga musim pancaroba. Di saat seperti ini cenderung sakit, jadi sangat disarankan menjaga daya tahan tubuh dengan beristirahat cukup, minum air yang banyak, dan mengonsumsi makanan bergizi.
3. Waspada bila suhu tubuh meningkat
Kala kasus DBD merebak, bila tubuh demam 1-2 hari segera ke klinik atau puskesmas terdekat.
"Kan gejala yang khas itu demam tinggi dan ada bintik merah. Kadang, belum sampai ke bintik merah atau demam hanya sedikit, itu sudah demam berdarah. Maka perlu pemeriksaan darah untuk memastikan apakah DBD atau bukan," kata Nadia.
4. Ketahui pola nyamuk menggigit
Nyamuk betina Aedes aegypti yang membawa virus dengue menggigit di pagi dan sore hari. Oleh karenanya, orangtua harus memastikan anak-anak terhindar dari gigitan nyamuk.
Salah satunya, mengolesi anak dengan krim antinyamuk setelah mandi di pagi dan sore hari.
Baca Juga : Hati-hati, Sakit Jantung Ternyata Bisa Pengaruhi Kondisi Ekonomi
Pakaian yang menggantung di belakang pintu kamar sebaiknya dikeluarkan setiap pagi untuk dijemur.
Source | : | Kompas.com,kemenkes.go.id,liputan 6,Detik.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar