GridHEALTH.id – Banyak beredar di masyarakat informasi mengenai kolesterol. Misal, orang kurus tak akan mengalami kolesterol tinggi. Padahal faktanya tidak seperti itu.
Nah, jika informasi mengenai kolesterol salah, dampaknya justru menakutkan.
Sebab akan semakin banyak orang yang salah persepsi dan menyikapi kolesterol.
Untuk diketahui, menurut perkiraan World Health Report 2001, 29% kematian di Asia Tenggara disebabkan penyakit kardiovaskular (cardiovascular disease/CVD).
Indonesia termasuk negara yang diteliti, menunjukkan 200 dari 100.000 penduduknya meninggal karena CVD. Salah satu penyebab CVD adalah kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi juga disebut sebagai pembunuh yang datang secara diamdiam alias silent killer.
Karena penumpukan kolesterol terjadi secara tidak kasat mata. Hal ini mengakibatkan orang tidak langsung punya keluhan akibat kolesterol tinggi.
Berikut beberapa mitos tentang kolesterol yang perlu diluruskan, papar DR. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc.,:
Baca Juga : Bila Ibu Hamil Mengemudi Mobil, Hati-hati Risiko Keguguran
Fake: Orang kurus tidak perlu khawatir akan terkena kolesterol tinggi.
Fact: Orang bertubuh kurus pun berisiko terkena kolesterol tinggi. Banyak orang yang tidak gampang gemuk, walau mengonsumsi banyak makanan.
Hal tersebut membuat mereka tidak menyadari kandungan lemak yang terdapat dalam makanan yang mereka konsumsi. Sehingga mereka memakan apa pun tanpa memerhatikan kandungan lemaknya.
Fake: Kolesterol tinggi hanya menyerang orang tua.
Fact: Pola makan yang tidak seimbang, kurang berolahraga, dan merokok adalah gaya hidup kaum muda sekarang.
Hal tersebut memicu tingginya kadar kolesterol dalam darah. Bahkan anak-anak memiliki risiko kolesterol tinggi, terutama mereka yang tumbuh dalam pola makan yang tidak sehat dan berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kolesterol tinggi.
National Cholesterol Education Programme menganjurkan semua orang yang berusia di atas 20 untuk mengecek kadar kolesterol secara rutin.
Fake: “Saya wanita jadi saya tidak perlu khawatir. Kolesterol hanya masalah kaum pria.”
Fact: Sebelum menopause, wanita terlindungi dari LDL atau kolesterol jahat karena hormon estrogen pada wanita cenderung meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik.
Tetapi ketika memasuki masa menopause, kadar estrogen dalam tubuh mulai menurun dengan drastis dan menyebabkan kadar LDL meningkat sementara HDL menurun.
Namun, gaya hidup dengan asupan lemak tinggi, kurang berolahraga, dan merokok juga membuat wanita berusia muda berisiko terkena kolesterol.
Fake: “Saya tidak merasa sakit, jadi saya baik-baik saja.”
Fact: Kolesterol tinggi dikenal juga dengan silent killer karena tidak memiliki gejala tertentu dan hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan ke dokter.
Oleh karena itu, banyak orang tidak menyadari jika dirinya sudah terkena kolesterol tinggi sampai ia mengalami serangan jantung atau stroke.
Baca Juga : Usai Makan Mie Rebus, Wanita di Kalsel Meninggal Dunia di Dalam Kamar
Fake: Kolesterol tinggi adalah penyakit orang kaya.
Fact: Kolesterol tinggi menyerang siapa saja, tidak peduli status ekonominya. Pada dasarnya semua orang memiliki kolesterol dalam tubuhnya.
Orang miskin pun dapat terkena kolesterol tinggi jika asupan makannya tidak sehat, seperti mengonsumsi banyak gorengan dimana minyak yang digunakan mengandung lemak jenuh tinggi. (*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar