GridHEALTH.id - Sains mengungkap, tuli akibat makanan pedas bukanlah mitos.
Ketulian biasanya berlangsung sementara dan terjadi karena senyawa pemicu sensasi panas yang disebut capsaicin.
Capsaicin memicu iritasi pada sel manusia, terutama yang terletak di membran mulut, tenggorokan, lambung. dan mata.
Dalam jumlah sedikit, capsaicin akan memicu sensasi terbakar atau rasa pedas.
Ketika jumlahnya semakin banyak, capsaicin memicu sekresi ingus dan air mata.
Baca Juga : Ditinggal Ibu, Remaja di Lampung Dirundung Kakak 120 Kali, Adik 60 Kali, dan Ayah Berulang Kali
Tuli sementara saat makan makanan pedas bisa dipicu oleh sumbatan ingus pada saluran eustachius, saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan telinga.
Michael Goldrich, pakar telinga dari Robert Wood Johnson University Hospital di New Jersey mengatakan, sensasi tuli sementara itu sebenarnya mirip dengan "bindeng" saat flu.
Hanya saja, sumbatan ingus lebih banyak sehingga tak hanya "bindeng" tetapi tuli.
Kemungkinan lain, tuli sementara disebabkan oleh stimulus berlebihan pada saraf trigeminal, saraf pada bagian mulut dan wajah yang berhubungan dengan saraf koklea di telinga.
"Itu menyebabkan perubahan aliran darah di bagian koklea sehingga berakibat pada hilangnya pendengaran sementara," ungkap Sam Marzo, kepala Department of Otolaryngology di Loyola Medicine, seperti dikutip Livescience, 11 Agustus 2017.
Baca Juga : Terlalu Sering Makan Mi Instan Memang Bahaya, Tapi Begini Cara Memasaknya Untuk Kurangi Risiko Kesehatannya!
Hilang pendengaran akibat makanan pedas biasanya hanya berlangsung sebentar.
Jika bertahan berhari-hari, maka penderita harus segera ke dokter.
Tak hanya memicu tuli sementara, capsaicin ternyata juga memicu sekresi endorphin, hormon yang meredakan stress dan memicu rasa bahagia.
Maka, tak mengerankan jika setelah makan makanan pedas, manusia bisa lebih rileks.
Mengosumsi mi instan dicampur nasi memang akan mengenyangkan perut.
Tetapi menurut ahli gizi Dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK., mencampur dua jenis makanan itu akan menimbulkan efek yang kurang sehat bagi tubuh.
Baca Juga : Putri Titian Kepergok Ibunya Makan Mie Instan 2 Bungkus Saat Hamil
"Mi instan itu mengandung karbohidrat dari tepung yang diolah berulang, ditambah lagi dengan nasi putih yang mengandung karbohidrat juga. Bila keduanya dimakan bersama, gula darah akan cepat naik," kata Dr Samuel Oetoro kepada Kompas Lifestyle.
Selain itu, menurut ahli gizi dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi ini, kebiasaan mengonsumsi mi instan dicampur nasi hanya akan membuat tubuh terisi karbohidrat yang akan diubah menjadi gula.
Tubuh akan kekurangan zat gizi lain seperti mineral, protein, vitamin, dan lemak.
"Sudah makan nasi ditambahin lagi mie instan, itu parah. Jadi double karbohidrat," terangnya.
Baca Juga : Meninggal Setelah Makan Mie Rebus, Benarkah Kandungan MSG di Dalam Mie Dapat Sebabkan Kematian?
"Penyakit yang akan cepat datang itu seperti diabetes, kencing manis dan lain sebagainya yang berkaitan dengan peningkatan gula darah," tuturnya.
Maka dari itu, Dr Samuel menyarankan untuk tidak mengonsumsi mi instan dibarengi dengan nasi putih.
Baik mi dan nasi, keduanya sama-sama karbohidrat yang dibutuhkan yang bisa kamu pilih salah satu dalam sekali makan.
Satu bungkus mi instan biasanya besar porsinya bervariasi, yaitu sekitar 75-90 gram.
Jumlah kalori sebungkus mi pun akan berbeda-beda, umumnya sekitar 350-500 kalori.
- 460 kalori
- 18,8 gram lemak
- 9 gram protein
- 66 gram karbohidrat
Baca Juga : Putri Titian Kepergok Ibunya Makan Mie Instan 2 Bungkus Saat Hamil
Sedangkan jika kamu mengambil secentong penuh nasi putih atau sekitar 100 gram, maka kandungannya:
- 175 kalori
- 0,2 gram lemak
- 4 gram protein
- 40 gram karbohidrat
Nah, ternyata kalori dalam mi instan saja sudah sangat banyak.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunlampung.co.id dengan judul Doyan Makan Mi Instan Ekstra Pedas? Hati-hati Bisa Terkena Tuli Sementara
Source | : | Tribun Lampung |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar